KalselPedia
KalselPedia: Kompas Borneo Unlam, Organisasi Pecinta Alam tertua di Kalimantan
Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dan Seni atau lebih dikenal Kompas Borneo adalah satu dari sejumlah unit kegiatan kemahasiswaan (UKM)
Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KalselPedia - Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dan Seni atau lebih dikenal Kompas Borneo adalah satu dari sejumlah unit kegiatan kemahasiswaan (UKM) yang bernaung di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalsel.
Organisasi ini bersekretariat di Jalan Brigjen Hassan Basry Kelurahan Pangeran Kecamatan Banjarmasin Utara atau tepatnya di Kampus ULM Banjarmasin Kalsel.
Kompas Borneo Unlam memiliki kegiatan yang tidak hanya berkutat di alam bebas melainkan juga aktif dalam konservasi dan pelestarian lingkungan.
Ada lima divisi yang meliputi kegiatan organisasi tersebut.
Diantaranya yakni panjat tebing (rock climbing), Gunung Hutan (Mountaineering), Penelusuran Goa (Caving), Olahraga Air atau lebih dikenal Orad serta Lingkungan Hidup.
Baca: KalselPedia: Taman Siring Bersinar, Tempat Rileks Masyarakat Kota Tanjung
Baca: KalselPedia: Kompleks Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalsel dan Aula Idham Chalid
Baca: KalselPedia: Lapangan Murjani, Ruang Publik Masyarakat Banjarbaru
Baca: KalselPedia: Danau Biru, Lokasi Wisata Instagrammable di Kota Banjarbaru
Selain itu, saat ini Kompas Borneo Unlam juga telah berhasil mencetak sedikitnya sebanyak 443 anggota.
Ada yang menarik ternyata dengan organisasi ini.
Pasalnya dengan terbentuk 12 April 1978 lalu, mencatat Kompas Borneo Unlam menjadi Organisasi pencinta alam tertua di Kalimantan.
Namun unit kegiatan mahasiswa ini baru diakui secara yuridis formal pada tanggal 1 Juni 1978 dengan dikeluarkannya SK Rektor Prof Dr Anwari Dilmi No. 091/PT.10.i/1978 lalu.
Proses pendirian tersebut dipelopori oleh tiga mahasiswa inti yaitu Murakhman Sayuti Enggok mahasiswa FISIP Unlam, Muhammad Fuadi Yatrin mahasiswa Bahasa Inggris FKIP Unlam, dan Tri Prasetya Krasna, Mahasiswa Sejarah FKIP Unlam.
Lahirnya Kompas Borneo Unlam juga tidak lepas dari maraknya semangat untuk menuntut keadilan yang menuntun mahasiswa berkutat pada kegiatan yang bersifat politik praktis pada era 70-an.
Kondisi itu sempat memicu penguasa mengambil kebijakan yang tidak sewajarnya sehingga terkesan membatasi keberadaan organisasi yang berujung dilakukan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK).
Penat karena ketidakmampuan mahasiswa terus dipupuk menjadi dogma, serta kerinduan mahasiswa adanya wadah untuk bisa mengembangkan ide dan kreativitas dalam semangat independensi itulah kemudian mempelopori berdirinya Kompas Borneo Unlam.
Selain itu, lahirnya Kompas Borneo Unlam juga merujuk pada beberapa teori tentang keorganisasian, yang diantaranya Janu Murdiyatmoko.
Ia menyebutkan organisasi ialah satu sistem sosial yang memiliki jati diri kolektif dengan cara yang tegas, progja yang pasti, prosedur juga langkah-langkah dalam bekerja.