Berita Banjarmasin
Queena, Da'i Cilik yang Kaya Cita-Cita, Suka Tulis Komik Bercita-cita Jadi Desainer dan Arsitek
ecil-kecil cabai rawit. Istilah itu tampaknya tepat disematkan kepada Queena, bocah kelas 4 SD yang punya banyak talenta dengan segudang prestasi ini.
Penulis: Salmah | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kecil-kecil cabai rawit. Istilah itu tampaknya tepat disematkan kepada Queena, bocah kelas 4 SD yang punya banyak talenta dengan segudang prestasi ini.
Shafa Queena Aqila, demikian nama lengkap bocah kelahiran Banjarbaru, 4 Februari 2009 ini yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Rijalul Khair dan Diah Perdana Fitriani.
Tinggal di Jl Sinar Baru, Kompleks PPI 2, Sungai Ulin, Banjarbaru, Queena dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan gemar bersosialisasi.
Soal prestasi akademik di sekolah, siswi SDIT Robbani, Banjarbaru ini, selalu berada dalam ranking 4 besar di kelasnya.
Prestasi lainnya, juara baca puisi, juara saritilawah, juara pidato, juara da'i cilik, dan menjadi duta baca di sekolahnya. Satu lagi, ia sering jadi ketua kelas.
Baca: Santai Ngopi Sambil Ngemil di Colour Cafe, Ada Beragam Menu Kuliner
Queena juga suka menulis, salah sayunya cerpen berjudul Donat Ajaib yang diterbitkan dalam buku kumpulan cerpen berjudul Pelangi bersama siswa siswi SDIT Robbani Banjarbaru.
Ia juga menjadi sreporter cilik di Funtime RTV tentang profil ekstrakulikuler menari di sekolahnya.
Menurut sang bunda, Diah, sejak TK anak sulungnya itu memang suka baca dan senang tampil sebagai presenter, sedangkan bakat berceramah terlihat sejak kelas 3 SD.
"Awal ikut pemilihan da'i cilik adalah saat ia diminta pihak sekolah untuk latihan ceramah. Ternyata hasil latihan itu berhasil membawanya juara," kisah Diah.
Diah pun sering melatih putrinya di rumah. Ia mengajarkan dan ditirukan oleh Queena. Sesekali ia juga menyimak ceramah da'i cilik di Youtube.
"Tapi paling senang jika yang ngajarin itu bunda. Karena bisa lebih jelas. Beda dengan di Youtube, hanya melihat tapi tak bisa bertanya," timpal Queena.
Queena yang sangat antusias jika ada lomba ini, dalam hal ceramah sebagai da'i biasanya dibantu sang bunda dalam membuat materi.
Sambung Diah, hal yang diperhatikan dalam membuat materi untuk Queena adalah menggunakan kalimat pendek terdiri 2-3 kata, bahasanya sederhana supaya mudah dipahami.
Baca: Paman Birin Perintahkan Dua RSUD Milik Pemprov Kalsel Berbenah, ini Alasannya
Sang bunda memang tak asing dengan dunia tulis-menulis, apalagi ia tergabung dalam komunitas Lingkar Pena, sehingga paham menyusun tulisan terlebih untuk anak-anak.
"Namun sekarang, Queena secara pelan-pelan atau bertahap sudah bisa menyusun materi sendiri," ungkap Diah.
