Resmi! Ibu Kota Kazakhstan Berubah dari Astana Menjadi Nursultan, Disambut Unjuk Rasa Warga

Resmi! Ibu Kota Kazakhstan Berubah dari Astana Menjadi Nursultan, Disambut Unjuk Rasa Warga

Editor: Royan Naimi
Shutterstock
Sudut Kota Nursultan, dulu bernama Astana, ibu kota Kazakhstan. Pada Rabu (20/3/2019), parlemen Kazakhstan resmi mengganti nama ibu kota untuk menghormati mantan presiden Nursultan Nazarbayev yang mengundurkan diri. 

Seorang demonstran mengatakan, beberapa orang ditangkap polisi tetapi kemudian dibebaskan. "Ada puluhan dari kami," kata Askhat Ahkmedyarov, seorang seniman.

"Mereka memasukan kami ke mobil polisi dan membawa kami ke markas polisi di mana mereka memeriksa telepon kami," tambah dia.

"Polisi ingin mengetahui apakah kami memiliki kaitan dengan oposisi. Sekarang saya sudah dibebaskan," tambah Akhmedyarov.

Kementerian dalam negeri Kazakhstan tidak memberikan komentar apa pun soal penangkapan ini.

Perkumpulan massa di Kazakhstan merupakan kegiatan ilegal kecuali mendapatkan izin dari pemerintah lokal.

Namun, izin semacam itu nyaris tidak pernah diberikan kepada warga yang hendak melakukan unjuk rasa politik.

Akhmedyarov mengatakan, perubahan nama ibu kota itu sebenarnya menunjukkan rasa takut yang menghinggapi Nazarbayev.

"Dia adalah orang yang mencuri dari negara dan membuat jutaan orang jatuh miskin," kata dia.

"Kini dia memberi nama ibu kota menggunakan namanya dan menaruh presiden boneka di tampuk kekuasaan. Nanti dia mungkin akan menaruh putrinya menjadi presiden," ujar
Akhmedyarov.

"Sebagai warga negara saya memiliki hak agar suara saya terkait masalah ini didengar," tambah dia.

Tak hanya lewat unjuk rasa, sebagian warga Kazakhstan menyampaikan perlawanan terhadap perubahan nama ibu kota ini lewat dunia maya.

Sebuah petisi online yang menentang perubahan nama ibu kota sudah mengumpulkan 36.000 tanda tangan hingga Rabu (20/3/2019), meski situs petisi online diblokir di Kazakhstan.

Sementara itu, Senat Kazakhstan menunjuk putri sulung Nazarbayev, Dariga Nazarbayeva sebagai ketua.

Posisi ini membuat Dariga berpeluang besar melanjutkan kekuasaan ayahnya sebagai presiden di negeri Asia Tengah itu.

Sedangkan Tokayev (65) akan menjalankan tugas Nazarbayev hingga pemilihan umum tahun depan.

Meski secara de facto Tokayev kini adalah presiden Kazakhstan, tetapi Nazarbayev tetap memiliki kekuatan signifikan setelah 30 tahun berkuasa. (*)

Artikel ini kompilasi dari berita telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Kota Kazakhstan Resmi Berganti Nama Jadi Nursultan" dan berita dengan judul "Tentang Perubahan Nama Ibu Kota Kazakhstan, Demonstran Ditangkap

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved