B Focus
Pertandingan Petanque Sampai Subuh, Hanya Membutuhkan Akurasi, Hujan Tetap Dilanjutkan
SATU atlet petanque Kalsel, Bonita Amalia (24), mengaku tertarik menggeluti olahraga dari Perancis itu setelah memahaminya.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - SATU atlet petanque Kalsel, Bonita Amalia (24), mengaku tertarik menggeluti olahraga dari Perancis itu setelah memahaminya. "Awalnya suka waktu masih kuliah S1," ujar mahasiswi S2 Universitas Negeri Surabaya ini kepada BPost, Selasa (9/4).
Setelah cukup menguasai, dia kemudian bertanding pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2015 di Aceh. "Itu juga masih eksibisi sih," kata perempuan kelahiran 25 Juni 1994 ini.
Kuliah S2, Bonita kembali melanjutkan latihan di Surabaya karena Universitas Negeri Surabaya (Unesa) merupakan satu perguruan tinggi yang mengembangkan petanque.
Bagi dia, olahraga ini sangat santai. Tua, muda dan anak-anak bisa memainkan. "Karena petanque hanya membutuhkan akurasi, ketepatan dan konsentrasi," sebut dia.
Baca: Olahraga Asal Perancis, Petanque : Olahraga Pertaruhan Harga Diri, Gunakan Bola Besi
Bagi Bonita, sensasi bermain petanque adalah meskipun hujan tetap dilanjutkan, sebelum bola mengambang. "Jadi tidak menutup kemungkinan permainan petanque bisa sampai dini hari," kata Bonita.
Untuk mengasah kemampuan, dia rencananya ikut event di Surabaya pada 20-21 April mendatang.
"Saat ini yang saya ikutin sebatas open. Karena saya bukan asli Jawa Timur, jadi tiap event resmi saya tidak ikut," jelas dia.
Sebelumnya Bonita ikut kejuaraan terbuka di beberapa daerah; Bali, Solo, Bekasi dan Ponorogo.
Dia pribadi yakin petanque di Banua bisa berkembang, bahkan hingga ke daerah daerah, asalkan pengurus FOPI Kalsel rajin sosialisasi.
"Sosialisasi ke daerah dan sekolah-sekolah, sehingga bisa diikuti sejumlah pelajar," saran dia. Bonita juga berharap kelak petanque dapat mendukung program wisata olahraga di Banua. (banjarmasinpos.co.id/arl)
