Berita Regional
Penyakit Misterius Mematikan Serang Warga Sulawesi Selatan, Tiga Orang Dinyatakan Meninggal
Penyakit misterius tengah menyerang warga Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MAKASSAR - Penyakit misterius tengah menyerang warga Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan.
Penyakit yang ditandai dengan demam tinggi ini telah menyebabkan tiga orang warga yang terserang meninggal dunia.
Saat ini, jumlah warga terserang penyakit ini berjumlah 70 orang. Dinkes Jeneponto hingga kini belum bisa memastikan penyakit tersebut.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Dr dr Bachtiar Baso mengatakan, serangan penyakit misterius di kabupaten Jeneponto kembali bertambah. Dari 60 orang, kini bertambah menjadi 70 orang.
Baca: Laksanakan Tradisi Jelang Ramadhan, Ribuan Orang Padati Pantai Baron Yogyakarta, Ini yang Dilakukan
Baca: Jadwal Imsak & Buka Puasa Hari Pertama Ramadhan 2019 untuk Wilayah Indonesia Tengah (Wita), Bali Dst
Baca: Dimas Ekky Hanya Cedera Engkel, Pemicu Crash Moto2 Spanyol 2019 Remy Gardner Geger Otak
"Informasi yang kami terima pasien kembali bertambah di Jeneponto. Meski begitu Tim Gerak Cepat (Tim Medis) telah siaga di Puskesmas dan RS yang ada di Jeneponto dan Takalar," ujar dr Bachtiar, Minggu (5/5/2019).
Penyakit ini disebut misterius, karena adanya korban meninggal dunia setelah mengalami demam tinggi namun tidak diketahui apa penyebabnya.
Menurut dr Bachtiar, uji lab yang dilakukan sesuai dengan ciri-ciri penyakit yang dialami pasien seperti uji lab demam berdarah, typoid, dan malaria, hasilnya justru negatif.
"Tim dokter merasa awalnya ini typoid dan penyakit sejenisnya, tapi setelah dicek malah negatif," katanya.
Awalnya pasien ini dicurigai menderita penyakit typoid karena mengalami demam yang sangat tinggi, sehingga tim dokter melakukan penanganan sesuai dengan ciri-ciri penyakitnya.
Karena tiga penyakit mematikan dengan tanda-tanda demam ini belum diketahui sebabnya, pihak Dinkes pun mengambil alih untuk melakukan uji lab virus Laptospirosis (kencing tikus).
Menurut Bahtiar, jika kasus serangan yang terjadi ini sangat berbahaya bagi masyarakat lainnya. Pasalnya kontaminasi lingkungan dapat memicu menyebarnya virus yang mematikan ini.
Alhasil, rupanya virus laptospirosis juga negatif.
"Kita heran juga, apa kira-kira yah. Karena sudah kita lakukan uji lab tapi semua hasilnya negatif. Ini asli misterius," katanya, sembari sebut agar kiranya para pasien dan keluarga tabah dan tawakkal kepada Allah SWT.
Terkait dengan ini, dr Bahtiar berharap agar masyarakat dapat menjaga lingkungannya agar terjaga bersih, dan tidak kumuh.
Kumuhnya suatu kawasan itu, tentu karena masyarakat itu sendiri yang tidak peduli dengan lingkungannya.
