Berita HST

Jalan Desa Mahang Paku Tembus Desa Belanti Tak Bisa Dilalui Karena Ini, Ini Kata Kabid Bina Marga

Kondisi Jalan di Desa Mahang Paku menuju Desa Belanti sejak lima tahun lalu hingga sekarang tak bisa lagi di lalui hingga sekarang.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/eka pertiwi
Jalan Desa Mahang Paku menuju Desa Belanti HST rusak dan tak bisa sulit dilewati. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Kondisi Jalan di Desa Mahang Paku menuju Desa Belanti sejak lima tahun lalu hingga sekarang tak bisa lagi di lalui hingga sekarang.

Sebenarnya Jalan Desa Mahang Paku tembus Desa Belanti bukan alternatif utama. Sebab, ada beberapa akses jalan yang dapat dilaui. Namun, karena Jalan Mahang Paku tembus Belanti dianggapebih cepat menuju Kota Barabai.

Sebab, jika menggunakan jalan lain, selisih jaraknya mencapai 14 kilometer.

Dari Pantauan Banjarmasin Post disana, Jalan Mahang Paku buntu hingga jembatan saja. Jalan menuju Desa Belanti ditumbuhi semak belukar. Bahkan, jalan tersebut ditumbuhi putri malu berduri.

Alhasil, hingga sekarang tak ada lagi yang melintasi jalan tersebut. Ali warga Mahang Paku, membeberkan jika jalan tersebut tak bisa dilalui karena jalan yang rusak serta jembatan yang hilang.

Baca: Satlantas Polres Kotabaru Amankan 7 Unit Kendaraan Balapan Liar di Hari Ketiga Ramadhan 2019

Ali tak habis pikir, jembatan yang berbahan kayu ulin dengan cepat hilangnya. Sehingga jembatan penghubung dua desa tersebut rusak.

Belum lagi perkara, musim hujan tiba. Jalan tersebut terendam air hingga sepinggang orang dewasa.

Apalagi, kondisi jalan yang tak semuanya diaspal menyulitkan pengguna jalan. Pengaspalan hingga jembatan di Desa Mahang Paku saja.

"Ya kalau banjir bisa sampai sepinggang. Jembatan itu juga hilang rusak. Dulu sih ada wacana hendak dibeton. Tapi sampai sekarang tak terealiasi," bebernya.

Padahal, dari jembatan terakhir di Desa Mahang Paku menuju Desa Belanti hanya 2,5 kilometer.

"Ya jalannya pendek. Tapi penuh rumput begitu tak ada lagi yang lewat. Tak bisa dilalui," jelasnya.

Sebelumnya, bebernya, jalan ini menjadi penghubung bagi warga yang hendak ke Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Baca: Sanah Penderita Kanker Payudara Aluh-aluh, Mulai Jalani Kemoterapi di RSUD Ulin, Segini Lamanya

Bahkan, jalur ini sering dilalui pedagang ikan yang bermobil maupun berkendaraan untuk menuju Kota Barabai.

"Banjir itu lantaran tidak tinggi. Kalau urukannya tinggi saya yakin pasti tidak digenangi air," jelasnya.

Hal serupa ditimpali, Siti Azkiyah. Menurutnya, warga tak bisa lagi melitas karea persoalan itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved