Berita Kabupaten Banjar

Rumah Kemasan Blusukan ke Perkampungan, ini yang Dilakukan

Tak sekadar menanti pelaku usaha kecil menengah (UKM) datang, pengelola Rumah Kemasan Banjar juga melakukan aksi jemput bola.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
GUSTI ROFIQ MUTTAQIEN UNTUK BPOST GROUP
Operator Rumah Kemasan Banjar blusukan ke pelaku UKM di Astambul, beberapa hari lalu, menyosialisasikan pentingnya pengemasan yang baik. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Tak sekadar menanti pelaku usaha kecil menengah (UKM) datang, pengelola Rumah Kemasan Banjar juga melakukan aksi jemput bola.

Mereka blusukan dari kampung ke kampung.

Dua hari lalu mereka mengunjungi Desa Pasarjati di Kecamatan Astambul.

"Kami melalukan sosialisasi kemasan kepada kalangan UKM setempat," tutur Gusti Rofiq Muttaqin, Jumat (10/05/2019).

Sasaran sosialisasi, sebutnya, yakni para pemilik usaha kopi kemasan (Kopi Jati).

Jumlah UKM setempat yang bergerak pada usaha kopi bubuk kemasan setidaknya sebanyak delapan usaha.

Rata-rata dari mereka menjalankan usaha secara mandiri, bukan oleh BUMDes.

Usaha tersebut telah berjalan sejak sepuluh tahun lalu.

Bahan baku kopi yang mereka gunakan sebagian ada yang memetik dari kebun milik sendiri.

Ada juga yang membeli berupa biji kopi lalu digiling di pasar dan selanjutnya diolah atau dikemas.

Baca: Momen Raffi Ahmad Bertemu Yuni Shara Buat Nagita Slavina Cemburu Dibocorkan Rieta Amalia

Baca: Pesan Ibunda Luna Maya Saat Tahu Putrinya Putus Dari Reino Barack dan Nikahi Syahrini

Baca: Titi DJ Ceritakan Perjalanannya Jadi Mualaf, Sejak Kecil Hafal Al-fatihah Hingga Adem Dengar Adzan

Baca: Soundtrack Lawas Aladdin Diolah Versi Millennial, Zayn Malik Pilih Sendiri Rekan Duet

Berapa harganya? "Bervariasi, tergantung berat dan besar kemasannya. Contohnya yang kemasan kecil Rp 4.000, Rp 6.000, dan 12 ribu per bungkusnya," beber Rofiq.

Produksi kopi bubuk kemasan yang dijalankan para UKM Pasarjati, lanjut Rofiq, tidak tergantung pada pesanan atau order.

Melainkan memproduksi secara berkelanjutan.

Pemasarannya rata-rata di wilayah Kota Martapura.

Tapi ada juga yang keluar daerah menyebar ke seluruh kabupaten di Kalimantan Selatan.

"Jenis kopi bubuk yang mereka jual, ada yang diolah dari buah kopi murni dan ada juga yang dari biji jagung," sebut Rofiq.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved