Ramadan 2019
Sahur dan Buka dengan Makanan Pedas, ini Reaksi yang Terjadi pada Tubuh
Apalagi bila dikonsumsi saat sahur, selera makan pun semakin meningkat, sahur terasa nikmat.
Beberapa orang bahkan merasakan sensasi terbakar pada perut bagian atas dan dada.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat refluks asam lambung, yaitu naiknya asam lambung menuju kerongkongan.
Pemicu utama refluks asam lambung berasal dari apa yang Anda makan dan minum, terutama saat perut dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.
Selain makanan pedas, naiknya asam lambung juga dipicu oleh makanan asam, makanan berminyak, cokelat, kafein, bawang, dan saus tomat.
3. Memicu iritasi kerongkongan
Saat mengonsumsi makanan yang sangat pedas, lidah mengirimkan sinyal nyeri kepada otak.
Otak kemudian menanggapinya dengan rasa mual, sakit perut, hingga muntah.
Ini merupakan respons normal perut untuk mengeluarkan apa pun yang dianggap berbahaya bagi tubuh.
Ketika muntah, perut Anda mengeluarkan makanan yang dicerna beserta asam lambung.
Asam lambung adalah jenis asam yang cukup kuat.
Paparan berkali-kali terhadap kerongkongan dapat memicu iritasi, bahkan luka pada kerongkongan.
Akibatnya, kerongkongan terasa nyeri dan tidak nyaman selama Anda berpuasa.
Baca: Asisten Raffi Ahmad, Merry Bocorkan Penghasilannya Buat Feni Rose Sindir Suami Nagita Slavina
Baca: Sindiran Menohok Nia Ramadhani Pada Anggia Chan Akui Habiskan 100 Juta Untuk Vicky Prasetyo
Baca: Foto Pernikahan Ayu Ting Ting dan Ivan Gunawan Beredar, Bilqis Tak Jadi Berayahkan Shaheer Sheikh
Baca: Teriakan Putri Anang Hermansyah dan Ashanty Ungkap Keributan Orangtua Aurel Hermansyah
4. Meningkatkan risiko gastritis
Gastritis merupakan peradangan pada bagian dalam dinding lambung.
Radang lambung biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, tapi gejala penyakit ini dapat dipicu oleh beragam faktor.