Ramadan 2019
Sahur dan Buka dengan Makanan Pedas, ini Reaksi yang Terjadi pada Tubuh
Apalagi bila dikonsumsi saat sahur, selera makan pun semakin meningkat, sahur terasa nikmat.
Salah satu pemicu gastritis adalah sering makan pedas, terutama ketika Anda berbuka puasa.
Wajar saja, mengingat perut Anda berada dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.
Capsaicin yang merupakan bahan aktif pada cabai dapat mengiritasi dinding lambung jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dinding lambung akhirnya menipis akibat asam lambung dan mengalami peradangan.
Lambat-laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.
5. Menyebabkan diare
Usai melewati proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, makanan yang hampir menjadi ampas perlu melewati proses terakhir di usus besar.
Di sini, gerak ampas makanan melambat karena usus besar perlu menyerap air untuk membentuk feses yang padat.
Namun, capsaicin pada makanan pedas membuat gerak pencernaan menjadi lebih cepat.
Akibatnya, usus besar tidak memiliki waktu untuk menyerap air sehingga tekstur feses menjadi cair.
Diare membuat tubuh Anda kehilangan cairan.
Padahal, selama puasa asupan cairan Anda juga sudah berkurang.
Jika diteruskan, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi.
Makanan pedas sebenarnya tidak memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan.
Kandungan capsaicin yang menimbulkan rasa pedas pada makanan bahkan disinyalir bermanfaat bagi kesehatan asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.