Bacaan Kesehatan Kenali Ragam Penyakit

Kenali Gejala Penyakit DBD pada Anak, Simak Cara Pencegahan hingga Pertolongan Pertama

Penyakit Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue pada Anak sangat berbahaya.

Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Hari Widodo
istimewa
Dokter Spesialis Anak, dr Santi Faradilla SpA 

Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya dan menjadi penular (Infektif).

DHF atau DBD pada umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan proporsi pada dewasa.

Biasanya nyamuk Aedes Aegypti betina mencari mangsa pada siang hari. Aktifitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang hari dengan 2 puncak aktifitas antara pukul 09.00 – 10.00 dan pukul 16.00 – 17.00.

Perjalanan fase DHF terdiri atas tiga fase yaitu Fase demam atau fase demam awal infeksi virus dengue yang ditandai oleh demam mendadak tinggi, berlangsung 2-7 hari.

Fase kritis yaitu periode perembesan plasma, dimulai sekitar peralihan dari fase febris ke fase afebris, berlangsung selama 24 sampai 48 jam.

Fase konvalesens dimulai saat fase kritis berakhir, ditandai saat perembesan plasma berhenti dan reabsorpsi dimulai, selama fase konvalesens, cairan (plasma dan cairan intra vena ) yang selama fase kritis merembes ke luar ruang ekstra vaskular diserap kernbali ke ruang intra vaskular.

Gejala umumnya, demam tinggi diatas 38C selama 3-5 hari, Sakit kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri di belakang mata, Mual dan Muntah, Sakit perut dan nyeri ulu hati, dan Kadang disertai ruam darah dan pendarahan.

Pemeriksaan Penunjang di Rumah Sakit diperlukan untuk menegakkan diagnosis medis.

Pencegahannya, Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit DHF / DBD, pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk DHF.

Pemberantasan sarang nyamuk DHF adalah kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk DHF di tempat-tempat pembiakannya.

Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC, drum, dll. (M1), Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll (M2), Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan (M3).

Selain itu ditambah dengan 3M Plus, yaitu mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali, Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak, Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.

Lalu, menaburkan bubuk Larvasida / Abate, memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air, memasang kawat kasa, Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar, menggunakan kelambu, dan memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

"Pertolongan Pertama Pada Anak dapat dilakukan di rumah, yaitu apabila dicurigai terkena DHF Minum air sebanyak mungkin untuk mencegah dehidrasi, karena demam dan muntah yang tinggi dapat mendehidrasi tubuh," jelasnya.

Dilanjutkannya, lenderita DHF / DBD harus banyak minum air. Air isotonik juga dapat membantu mengganti cairan dan mineral, Obat penghilang rasa sakit dan penurun panas, seperti parasetamol.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved