Bacaan Kesehatan Kenali Ragam Penyakit
Kenali Gejala Penyakit DBD pada Anak, Simak Cara Pencegahan hingga Pertolongan Pertama
Penyakit Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue pada Anak sangat berbahaya.
Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Penyakit Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue pada Anak sangat berbahaya. Sebaiknya orangtua mengenali penyakit ini sehingga bisa melakukan segala upaya pencegahan dan pertolongan jika pun menyerang sang buah hati.
Ciri dan penanganan Serangan DBD ini disampaikan dr Santi Faradilla SpA, Dokter Spesialis Anak RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas beserta Tim PKRS.
Dilansir dari laman resmi RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, dr Santi, menjelaskan berdasarkan Data Ditjen PP-PL Kemenkes RI 2012, buku Informasi PP-PL Kemenkes RI 2013, Infeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan global dalam 3 dekade terakhir.
Dimana terjadi peningkatan angka kejadian infeksi dengue yang menyebabkan kematian < 1%, terutama di daerah tropis dan sub tropis : 2,5 M penduduk beresiko tinggi.
Bahkan diketahui tiap tahun 50 juta terinfeksi DHF dengan 500.000 rawat inap (90% anak-anak). Di Indonesia, pada tahun 2012 mencapai 90.245 dgn CFR/case fatality rate 0,88.
Baca: BREAKING NEWS : Pos Polisi Terbakar Jumat (24/5) Malam, Saksi Mata: Ada 4 Pengendara Nyalakan Korek
Baca: Amalan Itikaf pada 10 Hari Terakhir di Ramadhan 1440 H Menurut Ustadz Abdul Somad
Baca: Diambil dari Pegunungan Kotabaru, Air Mineral Organik Salsabil Mejeng di Saijaan Expo 2019
Berdasarkan Epidemiologi, DHF ditularkan oleh Virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty atau Aedes Albopictus.
Diketahui, Kabupaten Kapuas merupakan daerah endemik tempat perkembangbiakan nyamuk ini.
Pada akhir tahun 2018 ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit DHF / Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Kapuas karena adanya peningkatan besar jumlah pasien DHF yang berobat di RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.
Namun status KLB sudah dicabut pada awal tahun 2019 oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.
Cara penularan Virus Dengue tergantung berdasarkan beberapa faktor. Antara lain Faktor Biotik. Virusnya ada 4 serotype (DENV-1, 2, DENV-3 dan DENV-4). Lalu, vektor nyamuk, Stegomiya aegepty( Aedes aegipty), Antropofilik (afinitas tinggi utk menggigit manusia) dan Hanya nyamuk betina yang menggigit manusia.
Lalu, faktor Abiotik, terkait suhu lingkungan, kelembapan dan curah hujan. Vektor utamanya yaitu nyamuk Aedes Aegepty / Aedes Albopictus yang bersarang pada bejana - bejana yang memiliki air bersih seperti bak mandi, drum penampung air, kaleng bekas, dan lainnya.
Mekanisme penularan yaitu seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan DBD, virus ini berada dalam darah selama 4 – 7 hari.
Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk ke dalam lambung nyamuk.
Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya.
Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita nyamuk tersebut siap menularkan kepada orang lain.