Ramadhan 2019
Amalan Itikaf pada 10 Hari Terakhir di Ramadhan 1440 H Menurut Ustadz Abdul Somad
Amalan Itikaf pada 10 Hari Terakhir di Ramadhan 1440 H Menurut Ustadz Abdul Somad
Penulis: Noor Masrida | Editor: Restudia
BANJARMASINPOST.CO.ID - Amalan itikaf pada 10 Hari terakhir di Ramadhan 2019 menurut Ustadz Abdul Somad.
Memasuki 10 hari terakhir bulan ramadhan 1440 H, sangat dianjurkan bagi umat muslim dan memperbanyak ibadah termasuk beri'tikaf.
Itikaf dilakukan umat muslim di 10 hari terakhir ramadhan karena di hari-hari itulah dipercaya akan terjadinya malam lailatul qadar.
Lalu apa saja amalan inti dari i'tikaf yang nantinya dilaksanakan?
Ustadz Abdul Somad pernah berceramah tentang hal tersebut seperti dikutip Banjarmasinpost.co.id dari saluran Youtube Goto70 yang tayang 6 Juni 2018 silam.
Baca: Ciri Malam Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab, Malam yang Dinanti Pada Ramadhan 1440 H/2019
Baca: Jelang Malam Selikur 21 Ramadhan 1440 H, Saat Rasulullah SAW Mulai Itikaf & Ciri Lailatul Qadar
Baca: Kapan Malam Lailatul Qadar Ramadhan 1440 H? Simak Tausiah Ustadz Abdul Somad
Menurut Ustadz Abdul Somad, ada beberapa amalan ini yang harus dilakukan ketika beri'tikaf.
Yang pertama adalah Shiyam atau menahan diri.
"Amalan intinya apa, Shiyam, tahan makan, tahan minum, tahan mata, tahan telinga, tahan kaki, tahan lidah, satu lagi, tahan jempol," ujar UAS.
Ustadz menjelaskan, hal tersebut memang sulit dilakukan. Terlebih saat ini handphone sudah menjadi kebutuhan pokok orang-orang.
Karenanya, di bulan puasa utamanya 10 hari terakhir ramadhan, penggunaan handphone baiknya dikurangi.

"Tahan lah, kalau bisa hape hanya untuk baca qur'an saja. Jangan nanti duduk di masjid, foto sana foto sini," jelas Ustadz Abdul Somad.
Yang kedua adalah Qiyam.
"Qiyam artinya apa? tegak lama, Qiyamul Lail, tegak lama di waktu malam. Maksudnya adalah melaksanakan ibadah sunah di malam hari. Shalat, ada banyak tahajud, taubat, kerjakan," tambahnya.
Jikapun seseorang merasa tak mampu mengerjakan shalat sunnah dengan banyak rakaat, Allah tetap akan menerima ibadah jika ia melakukannya dengan duduk.
"Kalau tak tahan lama berdiri, duduk. Duduknya kalau di lantai macam tasyahud. Kalau duduk di kursi, waktu duduk pertamanya tegak seperti shalat biasanya. Waktu ruku'nya normal, baru pas sujud duduk di atas kursi," papar UAS.