Ramadhan 2019

Bacaan Niat Itikaf Adab dan Tata Cara Raih Malam Lailatul Qadar di Ramadhan 1440 H

Bacaan Niat Itikaf, Adab, dan Tata Cara, Raih Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Ganji Akhir Ramadhan 1440 H

Editor: Restudia
banjarmasinpost.co.id/www.arrahmah.com
Ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bacaan Niat Itikaf, Adab, dan Tata Cara, Raih Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Ganji Akhir Ramadhan 1440 H

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW selalu beritikaf selama 10 hari yang terakhir Ramadan.

Bahkan menjelang wafatnya, Rasulullah SAW beritikaf pada bulan Ramadan itu selama 20 hari, sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibu Hurairah.

Itikaf artinya berdiam di dalam masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT di 10 malam terakhir Ramadan untuk menyambut Lailatul Qadar.

Baca: Tanda Alam Malam Lailatul Qadar Selain Malam Ganjil di 10 Hari Terakhir Ramadhan 1440 H

Baca: Jadwal Buka Puasa Hari ke 21 Ramadhan 1440 H Minggu (26/5) di Banjarmasin Jakarta Bandung & 32 Kota

Bagi Anda yang ingin melaksanakan itikaf, ada beberapa hal yang harus dipahami.

Niat itikaf:

نَوَيْتُالْاِعْتِكَافَ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawaitul I’tikaafa lilaahi ta’ala,

“Saya niat Itikaf karena iman dan mengharap akan Allah, karena Allah ta’ala."

Saat itikaf dianjurkan untuk membaca doa:

اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّتُحِبُّ الْعَفْوَفَاعْفُ عَنِّيْ

“Ya Allah, bahwasannya Engkau menyukai pemaafan, karena itu maafkanlah aku.”

Itikaf harus dilakukan di masjid dan dianggap sah bila memenuhi rukun-rukun sebagai berikut :

1. Niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Berdiam di Masjid

3. Islam dan suci, serta sudah akil baligh.

Adapun hal-hal yang membatalkan i’tikaf adalah keluar dari masjid tanpa keperluan yang jelas, bercampur dengan istri, murtad, hilang akal karena gila atau mabuk, serta datang haid dan nifas ataupun semua yang mendatangkan hadats besar.

Rombongan warga India yang itikaf dan berdakwah di Masjid At Taubah, Pantai Hambawang, Kecamatan Labuanamas Selatan, HST, Selasa (19/10/2016).
Rombongan warga India yang itikaf dan berdakwah di Masjid At Taubah, Pantai Hambawang, Kecamatan Labuanamas Selatan, HST, Selasa (19/10/2016). (istimewa)

Selain berdoa dan beberapa hal di atas, saat i'tikaf juga disarankan untuk melakukan lima amalan mulia ini:

1. Solat

Saat i'tikaf, perbanyaklah salat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala yang besar..

2. Memperbanyak Membaca Alquran

Banyak kemuliaan yang kita dapatkan dengan membaca Alquran.

Dengan membaca Alquran, kita akan mendapat syafaat di hari kiamat nanti.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, ‘’Bacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.’’ (HR Muslim).

3. Perbanyak Zikir

Zikir juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan saat i'tikaf, yakni bertasbih, takmid, tahlil, istighfar dan sebagainya.

Allah SWT berfirman, ‘’Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.’’ (QS Al-Baqarah [2]: 152).

4. Bersalawat

Bersalawat atas Nabi Muhammad akan mendatangkan pahala.

Rasulullah SAW bersabda, ‘’Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.’’ (HR Muslim).

5. Mengurangi Berhubungan dengan Orang Banyak

Saat itikaf, kita dianjurkan untuk lebih banyak berdiam diri dan mengurangi berkomunikasi dengan banyak orang.

Bahkan menurut para ulama, lebih disukai bila itikaf telah selesai, kita tetap berdiam diri pada malam menjelang Idul Fitri.

Lalu keesokan harinya ke luar dari masjid tempat i’tikaf menuju tempat salat Idul Fitri, sehinggga menyambung dari satu ibadah ke ibadah yang lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, ‘’Barangsiapa bangun (untuk beribadah) pada dua malam Ied dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah tidak akan mematikan hatinya pada saat dimatikannya semua hati.

Adab Itikaf

Sesuai dengan tujuan itikaf yakni untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka orang yang sedang itikaf hendaknya memperbanyak amal ibadah.

Misalnya, dengan cara shalat sunnat, membaca Al-Qur'an, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak doa dan tafakkur

Mengkaji Al Qur’an dan mengkaji hadits dan dimakruhkan pula menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.

Menyambut Idul Fitri jemaah melakukan Itikaf di Masjid Nabawi dinihari waktu setempat (pagi waktu Indonesia).
Menyambut Idul Fitri jemaah melakukan Itikaf di Masjid Nabawi dinihari waktu setempat (pagi waktu Indonesia). (banjarmasinpost.co.id/ernawati (repro TV Masjid Nabawi))

Beberapa hal yang tidak diperbolehkan ketika itikaf

1. Keluar masjid tanpa alasan syar’i dan tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak.

2. Jima’ (bersetubuh) dengan istri berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 187. Ibnul Mundzir telah menukil adanya ijma’ (kesepakatan ulama) bahwa yang dimaksud mubasyaroh dalam surat Al Baqarah ayat 187 adalah jima’ (hubungan intim).

Beberapa hal yang diperbolehkan ketika itikaf

1. Keluar masjid disebabkan ada hajat yang mesti ditunaikan seperti keluar untuk makan, minum, dan hajat lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid.

2. Melakukan hal-hal mubah seperti mengantarkan orang yang mengunjunginya sampai pintu masjid atau bercakap-cakap dengan orang lain.

3. Istri mengunjungi suami yang beri’tikaf dan berdua-duaan dengannya.

4. Mandi dan berwudhu di masjid.

5. Membawa kasur untuk itikaf untuk tidur di masjid.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Bacaan Niat Itikaf, Tata Cara, Waktu dan Hukum Itikaf, Gapai Malam Lailatul Qadar dengan Sempurna, 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved