Banjir di Kotabaru dan Tanahbumbu
Munawah dan Keluarga Lebaran di Posko Pengungsi Banjir, Dinsos Dirikan Dapur Umum di Mentewe
Hampir semua penghuni rumah mengungsi. Bahkan beberapa di antaranya harus dievakuasi lantaran ketinggian air bertahan sekitar satu meter.
Sementara itu Kasi Kessos Kecamatan Mentewe Muhlisin mengatakan dinas sosial dan BPBD telah mendirikan dapur umum. Selain itu bantuan juga mulai datang.
“Saat lebaran hari pertama sudah datang logistik dari BPBD. Kesediaan logistik masih ada untuk tiga hari. Hari ini rombongan bupati juga datang,” kata Muhlisin.
Saat sejumlah tempat masih banjir, ruas jalan trans Kalsel yang terdampak berangsur normal. Kendaraan roda dua dan empat sudah bisa lewat. Termasuk di jalan daerah Sebamban yang masih terendam.
“Jalan di Sebamban masih terendam,” kata Erwin, yang melakukan perjalanan balik lebaran dari Banjarmasin ke Batulicin.
Palanggan PDAM Kotabaru Tak Dapat Pasokan Air
Embung Tirawan di Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru juga kering. Itu karena embung jebol pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 11.00 Wita akibat tak mampu menahan air. Hujan mengguyur deras kawasan itu selama tiga hari.
Akibat keringnya embung, PDAM Kotabaru tak bisa mendapatkan air baku. Sebagian wilayah Kotabaru tak bisa mendapatkan air bersih dari PDAM.
Dari pantauan, Minggu, embung rusak parah. Bagian samping pintu air jebol dan sebagian siring tempat tugu tulisan Embung Tirawan juga ambles dan runtuh.
Baca: Sejumlah Titik Jalan di Kotabaru yang Sempat Tergenang Banjir Kering, Arus Mudik Kembali Lancar
“Sebagian besar distribusi air mati. Ini berpengaruh kepada 2.840 pelanggan di Kecamatan Pulau Laut Utara.
Namun kami masih menggunakan Intake lama yang kapasitasnya lebih kecil dari Embung Tirawan. Kapasitas embung yang ada hanya 25 liter/detik dari kebutuhan 45 liter/detik,” kata Kabag Teknik PDAM Kotabaru, Syahrian Wahyudi.
Dia menyebutkan lokasi embung tersebut dekat dengan Embung Tirawan. Posisinya sedikit lebih ke atas.
“Tindakan kami sekarang adalah mengoptimalkan intake lama, melakukan penggiliran wilayah layanan Tirawan dan berkoordinasi berbagai pihak seperti Bappeda dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan 2 yang membangun embung. Hari ini petugas balai sudah di lokasi untuk penanganan, “ katanya.
Akibat air leding dari PDAM tak mengalir sejak Sabtu sore, Ancah warga Sungai Paring terpaksa mengandalkan air hujan. “Air PDAM sudah tak mengalir karena jebolnya embung. Kami bisa paham, tetapi kami sangat mengharapkan bisa segera dicarikan solusinya,” kata Ancah.
Baca: Paman Birin Turun Tangan Bantu Mengatur Lalu LIntas di Jalan Terendam Banjir
Staf Balai Wilayah Sungai Kalimantan 2, Harli, mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan kantor pusat pusat untuk menangani jebolnya Embung Tirawan. Namun dia menegaskan telah berkoordinasi dengan Pemkab Kotabaru karena ini menyangkut ketersediaan air minum warga.
“Yang pasti pengamanan kedaruratan nya dulu. Tim kami juga di lapangan. Untuk penanganan perbaikan kami akan koordinasikan dengan pusat. Ya mudah-mudahan ada langkah segera,” kata dia.
Dia menjelaskan koordinasi dengan kantor pusat dan pemerintah daerah perlu dilakukan terkait alokasi anggaran. “Hal ini mengingat bencana terjadi pada pertengahan tahun dan pertengahan perencanaan anggaran,” katanya. (sah/hid/lis)