Berita Banjarmasin

Wing Chun ''Ip Man'' Mulai Berkembang di Kalsel, Mau Gabung? Disini Tempat Perguruannya

Bagi penggemar film aktion Mandarin pasti pernah nonton film Ip Man. Saat menonton film yang dibintangi Donnie Yen tersebut, dapat melihat bahwa seni

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Didik Triomarsidi
Reza untuk banjarmasinpost.co.id
Para penggemar Wing Chun di Banua membuka perguruan dengan nama Wing Chun Club Banjarmasin di Koramil TNI AD Banjarmasin Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bagi penggemar film aktion Mandarin pasti pernah nonton film Ip Man. Saat menonton film yang dibintangi Donnie Yen tersebut, dapat melihat bahwa seni beladiri asal Tiongkok bernama wing Chun ini tidak mengandalkan otot.

Namun lebih pada kecepatan, ketepatan dan chi yang kuat. Tak heran kalau demam wing chun sempat melanda para penggemar Ip Man yang penasaran mempelajari wing chun termasuk di Kota Banjarmasin.

Para penggemar Wing Chun di Banua membuka perguruan dengan nama Wing Chun Club Banjarmasin. Mereka berlatih dua kali setiap satu minggu di Koramil TNI AD Banjarmasin Selatan.

Kini kurang lebih ada 35 warga Banjarmasin yang tertarik dan bergabung dengan perguran itu.

Pelatih Wing Chun Club Banjarmasin,Reza Pariadi mengatakan meski satu aliran dengan wing Chun IP Man namun perguruannya ada sedikit perbedaan.

Baca: 1 + 1 = Berapa? Ternyata Tak Boleh Diajarkan Tanpa Media Ini, Kami Menyebutnya Calistung

Baca: Hantam Gundukan di Jalan Gubernur Subarjo, 2 Pengendara Tewas Masuk ke Kolong Truk Trailer

Baca: Rombak Total Galaxy S10, Samsung Patenkan Desain Ponsel Baru, untuk Galaxy S11?

"Kalau kami lineagenya bukan dari IP Man tapi dari gurunya IP Man, Can Wa Shun," ujar Ketua komonitas Wing chun Banjarmasin ini.

Jadi lanjut Reza joka aliran IP Man lwbih terfokus pada jurus 1-6, aliran darinua menggunakan hanya terfokus pada jurus semata.

"Kadang kita tidak paham fungsi dari pada foms tersebut," tambah dia.

Lalu sejak kapan mulai hadir di Banjarmasin, Reza menerangkan pada 21 April 2019 berdiri Studi club Wingchun Banjarmasin yang ide awal dari sebuah pemikiran yang sederhana ingin mengembangkan wing Chun di Banua.

"Wing chun kami berbeda dengan aliran wing chun yang lain karena wing chun Bannarmasin memiliki tahapan latihan yang berbeda dengan aliran Ip Man dari persepsi sampai ke idiologi dan jatuh ke pilosopi semuanya mengalir," jelas dia.

Sebenarnya, apa bedanya wing chun dengan seni beladiri lain, Reza menerangkan Wing chun punya tipikal gerakan sederhana tapi begitu cepat, hingga gerakan ini sulit dipatahkan.

Dalam kelas wing chun, gerakan yang diajarkan diperagakan dengan lambat.

Para murid dilatih untuk tetap siaga namun tidak tegang.

Para penggemar Wing Chun di Banua membuka perguruan dengan nama Wing Chun Club Banjarmasin di Koramil TNI AD Banjarmasin Selatan.
Para penggemar Wing Chun di Banua membuka perguruan dengan nama Wing Chun Club Banjarmasin di Koramil TNI AD Banjarmasin Selatan. (Reza untuk banjarmasinpost.co.id)

Gerakan dasar wing chun adalah kuda - kuda, pukulan, langkah meyerang, dan langkah mundur.

Kedatangan Guru Besar Wing Chun Pakar Federasi Kungfu Indonesia FKFI, Asanwinata pada seminar Wingchun Workshop Tunas Muda Club Jakarta In-Banjarmasin "Sekolah Ilmu Beladiri Wingchun, Tinju, Kickboxing Sabtu (15/6/2019) semakin menambah minat warga Banua ikut bergabung di beladiri ini.

Tidak hanya orang dewasa bagi anak-anak, lanjut Reza wing chun juga dapat membangun rasa percaya diri serta bagus untuk menunjang perkembangan fisik mereka.

Bahkan Brice Lee ketika usianya masih 13 tahun, aktor beladiri asal Hong Kong itu menjadi murid Yip Man, guru wing chun.

Reza menambahkan wing Chun mengutamakan pertarungan jarak dekat. "Sementara tujuannya sama saja dengan beladiri lain, untuk melindungi diri. Hanya, setiap aliran memiliki teknik gerakan yang berbeda.

Dalam aliran wing Chun perguruannya kata Reza perpedoman lebih mengarah penghapalan jurus dari jurus utama yakni Siu nim tao, Chum kiu, Biu jie, Mok yong jong, Cang gun(Tongkat Panjang), Juan duan (pedang kupu kupu).

Selain itu juga menggunakan metode 48 bentuk perubahan yang mana di dalam 48 bentuk perubahan mengandung lebih lengkap jadi lebih terangkum dari jurus 1-6 tadi.

"Kita lebih menjurus ke latihan fisik bukan hanya sebagai self defense tapi sebagai petarung di arena terbuka karena lebih mengutamkan fisik," jelas dia.

Latihan fisik pun terbagi tiga otot, tulang, dan nafas serta lebih memahami analogi sistematis central line yang mana central line terbagi menjadi 9 line.

"Kami sparingnya ada levelnya guna untuk melatih keluwasan tangan bukan hanya kecepatan tetapi memahami dan belajar cara mengisi garis tengah dengan latihan Liam Cu, Chi sao dan Shinafa," kata dia.

Tidak hanya sekedar bela diri saja Wing Chun juga bisa menjadi sarana bagi anggota untuk menjadi atlet yang siap ikut di ajang perlombaan yang biasa digelar perguruan.

"Memang di Banajrmasin belum ada atletnya sebab kami baru saja terbwntuk. Sementara di Jakarta dan lainnya sudah ada empat atlit yang meraih juara tanding bebas pukul, banting dan sanda aliran wing chun," pungkas dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Khairil rahim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved