Berita Regional
Waspada Hepatitis A, Pacitan KLB Penderitanya Hampir Mencapai 1.000 Orang
Penderita Hepatitis A di kabupaten Pacitan Jawa Timur Minggu (30/06/2019) cukup mengkhawatirkan.
Pasien asal desa Kluwih kecamatan Tulakan bernama Sunarno (39) merasa, kondisinya lebih baik dibanding dengan hari sebelumnya.
Kondisi membaik
Sebelum menjalani rawat inap, Sunarno mengalami mual di perut, kepala pusing, serta kaki terasa berat hingga akhirnya mata menguning.
Di wilayah Sunarno, dalam satu dusun terdapat tiga orang yang terpapar hepatitis A dan kini menjalani rawat inap di puskesmas yang sama.
Karena kondisi berangsur membaik, Sunarno dalam waktu dekat akan pulang ke rumahnya, dan selanjutnya menjalani rawat jalan.
“Sudah tiga hari ini di rawat di puskesmas. Perut sudah tidak mual, sebentar lagi pulang,” terang pasien bernama Sunarno (39) dengan mimik wajah ceria.
Dokter puskesmas Ngadirojo kabupaten Pacitan Jawa Timur menjelaskan, ke-28 pasien hepatitis A ini merupakan pasien yang baru tertular.
Baca: Gudang Rak Telur di Bati-Bati Terbakar, Hitungan Menit Bangunan Habis Dilahap si Jago Merah
Baca: Jokowi-Maruf Resmi Ditetapkan Sebagai Calon Terpilih, Tahapan Pilpres Berakhir
Baca: Pandai Berbahasa Inggris, Gadis Hoby Fotografi ini Bercita-cita kerja di KBRI
Sebagian besar, pasien hepatitis menjalani rawat inap selama Tiga hari hingga Empat hari. Tidak semua pasien penderita hepatitis menjalani rawat inap.
Pasien yang menjalani rawat jalan, dilakukan pemantuan dan diberi sosialisasi tentang hidup sehat secara langsung oleh petugas puskesmas.
“Kami terus secara langsung mendatangi pasien rawat jalan, juga keluarga pasien serta masyarakat di setiap dusun, melakukan sosialisasi hidup sehat, agar tidak tertular. Juga pemberian vitamin rutin kepada pasien,” terang dokter puskesmas Ngadirojo Natsir Nugroho.
Wabah di 9 Kecamatan
Perkembangan data resmi dari dinas kesehatan kabupaten Pacitan Jawa Timur pada Minggu, (30 juni 2019) sebagai berikut.
1. Kecamatan Sudimoro sebanyak 524 kasus hepatitis A.
2. Kecamatan Sukerejo sebanyak 82 kasus.
3. Kecamatan Ngadirojo 164 kasus.
4. Kecamatan Wonokarto 53 kasus.
5. Kecamatan Tulakan 69 kasus.
