Berita Regional

19 Gempa Susulan Pascagempa Magnitudo 7 di Ternate, Tsunami Dicabut Warga Tetap Mengungsi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga Senin (8/7/2019) pukul 00.54 WIB, ada 19 aktivitas gempa bumi susulan di Ternate

Editor: Elpianur Achmad
instagram/@infoBMKG
Informasi Gempa BMKG 

Hasil pemodelan menunjukkan, gempa bumi berpotensi tsunami dengan level waspada untuk wilayah pantai timur Minahasa dan Minahasa Utara bagian selatan.

Baca: Gempa Bumi Bermagnitudo 7,7 SR Guncang Wilayah Laut Banda, Getaran Sampai NTT, Potensi Tsunami?

Sementara itu, BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami pada Senin (8/7/2019) pukul 00.09 WIB. 

BMKG mencatat, hingga pukul 00.54 WIB, ada 19 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Sesuai prosedur, kami terus memonitor mengingat di sekitar episentrum di dasar laut ada beberapa gunung aktif dan batuan rapuh. Dikhawatirkan, getaran gempa bumi menyebabkan longsor. Kami juga berkoordinasi dengan PVMBG," ujar Dwikorita.

Sementara itu, seiring dengan dicabutnya peringatan potensi tsunami oleh BMKG, Dwikorita meminta masyarakat kembali ke daerah masing-masing meski harus tetap waspada terhadap gempa susulan.

"Selain itu, tetap tenang dan pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," jelas Dwikorita lagi.

Tetap Mengungsi

Meski peringatan waspada tsunami telah resmi dicabut, namun sejumlah warga Ternate masih memilih mengungsi di rumah-rumah kerabatnya.

Abdullah, salah seorang warga kawasan Toboko, yang dihubungi secara terpisah mengaku belum berani kembali ke rumahnya karena khawatir adanya gempa susulan dan juga tsunami.

“Rumah kita (saya) di pesisir pantai biarkan yang lain balik saja kita dan keluarga tetap di sini  dulu, ada banyak orang juga yang belum balik,”katanya kepada Kompas.com.

Abdullah mengaku dia dan keluarganya memilih mengungsi ke Mangga Dua setelah mendapatkan informasi kalau gempa yang terjadi berpotensi menimbulkan tsunami.

“Waktu di Palu status waspada juga dicabut, ternyata tsunami juga, jadi sebaiknya ikhtiar saja apalagi masih malam,” katanya.

Baca: BMKG Catat Gempa Mengguncang Pulau Jawa Sebanyak 2 Kali, Segini Kekuatan Getarannya

Senada dengan Abdullah, Rosita Padede warga Toboko mengaku ikut mengungsi bersama warga lainnya karena takut tsunami.

Menurutnya, gempa yang terjadi menimbulkan kepanikan yang luas di masyarakat sehingga mereka pun terpaksa mengungsi.

”Tapi saat ini saya sudah kembali ke rumah lagi, dan ada juga yang masih memantau di pelabuhan. Di sini ramai sekali,”katanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved