Berita Banjarmasin

RSJ Sambang Lihum Minta Bantuan Gubernur Datangkan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa

Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, dr Dharma Putra meminta bantuan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk datangkan Dokter Spesialis

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/acm
dr H IBG Dharma Putra, Direktur RSJD Sambang Lihum 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, dr Dharma Putra meminta bantuan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk datangkan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa sebagai konsultan di RSJ Sambang Lihum.

Rencananya konsultan akan didatangkan melalui konsep MoU dengan Rumah Sakit (RS) Dr Soetomo di Surabaya.

Dijelaskan dr Dharma, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor akan menyurati Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa untuk membantu mempercepat administrasi penugasan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di RS Dr Soetomo ke RSJ Sambang Lihum.

Pasalnya, elemen waktu dalam penugasan tersebut dinilai vital mengingat waktu pembenahan terkait rekomendasi perubahan kelas RS oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) akan segera berakhir pada Senin (12/8/2019).

Jika tak ingin turun Kelas, maka RSJ Sambang Lihum wajib memenuhi ketersediaan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dalam jajarannya sebelum waktu pembenahan berakhir.

Baca: Curhat Veronica Tan Jawab Tudingan Ahok BTP Soal Cerai Pasca Nikahi Puput Nastiti Devi?

Baca: Kata Menohok ART Nagita Slavina Soal Rafathar, Mbak Lala Buat Raffi Ahmad Tertunduk

Baca: Respons Gading Marten Saat Gempita Sebut Kekasih Gisella Anastasia Buat Ussy dan Andhika Tertawa

Baca: Ini Daftar Kota Paling Parah Pencemaran Udara, Ternyata Ada yang Lebih Parah dari Jakarta

"Semoga bisa lebih cepat sehingga bisa tetap dipertahankan kelas RSJ Sambang Lihum," kata Dharma.

Diakui dr Dharma, selama ini sektor sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga dokter di RSJ Sambang Lihum masih belum dapat dikatakan ideal.

Dimana saat ini baru ada satu Calon Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari RSJ Sambang Lihum yang menjalani pendidikan di Universitas Indonesia dan baru akan selesai jalani pendidikan kurang lebih dua tahun lagi.

Jumlah dokter kesehatan jiwa yang bertugas di RSJ Sambang Lihum juga tak dapat dikatakan banyak yaitu hanya lima dokter.

Kesulitan RSJ Sambang Lihum mencari tenaga dokter tak dipungkiri dr Dharma karena secara umum besaran tunjangan yang diberikan masih jomplang jika dibandingkan RS lain termasuk RS di daerah milik Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalsel.

Akibatnya, walaupun dokter pada umumnya bisa menempatkan Surat Izin Praktek (SIP) di tiga fasilitas kesehatan sekaligus, namun sulit mengajak dokter tempatkan SIP nya di RSJ Sambang Lihum.

Bahkan sebagian dokter yang berpraktik di RSJ Sambang Lihum menurut dr Dharma mendapat pengecualian tak menempatkan SIP di RSJ Sambang Lihum namun hanya berupa surat penugasan.

"Karena mungkin dari pendapatan dibandingkan di RS lain di daerah kita masih belum sama, jadi dokter banyak yang tidak mau tempatkan SIP nya di RSJ Sambang Lihum," kata dr Dharma.

dr Dharma nyatakan pihaknya juga lakukan berbagai upaya termasuk berkomunikasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), namun belum dapat diupayakan membuat RSJ Sambang Lihum lebih menarik bagi para dokter.

"IDI sangat membantu sebagai lembaga independen, tapi memang para dokter yang belum mau memilih RSJ Sambang Lihum untuk tempatkan SIP," kata dr Dharma.

Walau belum ideal di aspek jumlah SDM, namun kualitas pelayanan di RSJ Sambang Lihum menurutnya tetap bertahan bintang lima berstatus Paripurna.

"Artinya dengan SDM yang ada pun pelayanan tetap kami pertahankan," kata dr Dharma.

(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved