Berita Regional
Berjuang Hidupi Keluarga, Tukang Becak di Beringharjo Ini Mengayuh Becak Hanya dengan Satu Kaki
Wawan setiap hari tetap bekerja dengan profesi penarik becak. Satu kaki yang tersisa, menjadi alatnya untuk menjalankan pekerjaanya tersebut
BANJARMASINPOST.CO.ID - Keterbatasan fisik yang dialami Wawan Setiawan tak menghalanginya untuk tetap berjuang mencari nafkah menghidupi keluarganya.
Tidak ada sama sekali kamus menyerah apalagi memutuskan menjadi seorang pengemis.
Wawan setiap hari tetap bekerja dengan profesi penarik becak. Satu kaki yang tersisa, menjadi alatnya untuk menjalankan pekerjaanya tersebut.
Pria 48 tahun ini kemarin terlihat di tengah keramaian geliat Pasar Beringharjo dan pasar buku bekas. Mengenakan kaus lusuh dan celana panjang cokelat ia tampak duduk di kursi becak menanti penumpang.
Dua buah kruk alias alat bantu jalan untuk penyandang disabilitas digantung di sisi kanan becaknya.
Kruk penyangga kaki tersebut ternyata untuk membantunya berjalan. Kaki kanan Wawan sudah diamputasi.
Baca: Respons Hotman Paris Tanggapi Laporan Farhat Abbas yang Mengaku Kantongi Bukti Video & Foto Mesum
Baca: NMAX Mania Heboh! Spyshoot Skutik Yamaha NMAX Facelift Beredar, Siap-siap Bakal Meluncur
Baca: Film Perburuan dan Bumi Manusia Tayang Bersamaan, Ini Kata Adipati Dolken Soal Peran Iqbaal Ramadhan
Baca: Perempuan Hamil yang Disiksa Anggota ISIS Hingga Tewas, Diduga Berasal dari Indonesia
Rambut yang mulai putih tersapu lembut semilir angin di tengah teriknya matahari. Becak hijau ini berhenti di seberang Taman Budaya Yogyakarta (TBY), tepat di bawah pohon yang teduh.
Sesekali, matanya terpejam, karena semilir angin yang membuatnya mengantuk. Namun, setiap kali ada orang berjalan melintas, wajah pria ini tampak sumringah dengan langsung menyapa dan menawarkan jasa antar dengan becak. Ia pun tak putus asa untuk terus menawarkan jasanya.
Setiap kali mengantar penumpang, Wawan mengayuh becaknya dengan kaki kirinya. Becaknya pun sama sekali tidak dimodifikasi.
"Kalau ngayuh becak dengan satu kaki. Ya berat, tapi tidak masalah, karena sudah terbiasa mas," ungkapnya.
Meski mengayuh dengan satu kaki, Wawan mengaku mengaku masih sanggup untuk mengantar dua penumpang sekaligus.
Bahkan, ia mampu membawa penumpang saat melintas jalan menanjak di Kota Yogyakarta. Profesi sebagai tukang becak ini ditekuninya sejak 1990.
Sebelum di Yogya, Wawan menarik becak di Magelang, Jawa Tengah. Sampai tidur di becak demi keluarga Wawan memutuskan menjadi tukang becak, karena tidak ada pilihan lain. Sebagai kepala keluarga, ia harus memenuhi kebutuhan hidup.
Terlebih, saat ini ia harus menghidupi istri dan anaknya yang berusia 2 tahun. Selain itu, dirinya juga harus membayar rumah kontrakan yang ditinggalinya bersama keluarga.
Wawan mengontrak di daerah Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Setiap bulan, wawan harus membayar sewa Rp 600.000.