Melihat Aksi Sosial Remaja R2T Tanahlaut

Tiap Jumat dan Sabtu Ada di Traffic Light, R2T Rajin Carikan Dana untuk Pengobatan Orang Tak Mampu

Setiap Jumat dan Sabtu, tak jarang di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut bakal ada pemandangan sekelompok remaja yang membawa kotak di traffic light

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Didik Triomarsidi
R2T untuk banjarmasinpost.co.id
Aksi galang dana remaja tergabung di R2T di Kota Pelaihari, Tanahlaut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Setiap Jumat dan Sabtu, tak jarang di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut bakal ada pemandangan sekelompok remaja yang membawa kotak di traffic light Jalan A Syairani.

Ya, di area bundaran itu, kumpulan remaja ini rutin melakukan penggalangan dana. Mereka mengisi setiap jalur jalan yang ada.

Meski tak ada bencana alam, para remaja ini tetap melakukan penggalangan dana. Hal itu karena seluruh hasil dari giat tersebut digunakan untuk membantu belasan orang yang tidak mampu di Kabupaten Tanahlaut. Khususnya mereka yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk berobat atau pergi ke tempat pelayanan kesehatan.

Para remaja yang bergerak di bidang sosial ini dikenal sebagai Relawan Remaja Tanahlaut (R2T). Keanggotaan mereka diisi oleh para pelajar, dari kalangan SMP, SMA sederajat hingga kuliah.

Ada pula beberapa orang dewasa yang menjadi pengurus dan pembina serta penasehat dan mengerti visi misi kelompok tersebut.

Baca: Fakta R2T di Tanahlaut, dari Galang Dana di Jalan Hingga Tanggung Biaya BPJS Pasien Tak Mampu

Baca: Berniat Mau Kencan Online? Perhatikan Dulu Pengalaman Buruk Ini, Di-ghosting hingga Dirampok

Baca: Mirip Ria Ricis, Inilah Youtuber Cantik Asal Kandangan, Idang Raih 850.000 Subscriber Game Freefire

Berawal dari kumpulan remaja yang hendak melakukan kegiatan sosial, R2T kemudian terbentuk. Mereka merupakan para remaja usia sekolah yang berkeinginan membantu orang tidak mampu.

Dalam kumpulan remaja itu juga ada para club motor. Tak jarang mereka selalu menyisihkan waktu untuk ikut galang dana. Setelah selesai kemudian menggelar Kopdar. Sementara para anggota R2T biasanya tetap bertahan hingga perhitungan hasil galang dana dilakukan.

"Ada beberapa orang atau pasien yang tidak mampu dan kami bantu. Kami membantu mereka untuk pengobatan, check up ke rumah sakit dan lainnya yang dibutuhkan hingga mereka sembuh. Jadi bukan membatu sekali kemudian dilepas begitu saja,” Bendahara R2T, Ravina Afifah, menerangkan pemanfaatan dana dari hasil penggalangan.

Sedikitnya, ada enam orang yang menjadi pasien wajib didampingi untuk pengobatan dalam setiap minggunya. Terutama pasien cuci darah.

Sebut Bunda Vina, semua pasien tersebut memang dianggap tidak mampu. Apalagi, sebelum memberikan bantuan sosial, timnya juga melakukan survey ke pasien yang bersangkutan.

Tak jarang anggota R2T juga mendapat informasi atau permintaan untuk membantu warga yang mengalami pesakitan namun tidak mampu berobat. Baik untuk biaya ke rumah sakit, maupun biaya transportasi untuk menuju tempat pelayanan kesehatan itu.

(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved