Berita Banjarmasin

Rektor ULM Profesor Sutarto Hadi Dukung Kemenristek Dikti Rekrut Tenaga Asing, Ini Alasannya

Kemenristek Dikti terus mematangkan rencana penggunaan rektor asing di perguruan tinggi di Indonesia.

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Eka Dinayanti
istimewa
Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof. Dr. H. Sutarto hadi, M.Si., M.Sc 

"Hemat saya, kalau kita ingin go international dan ingin merekrut mahasiswa asing, mulai lah dengan merekrut dosen asing," katanya.

Dijelaskan lebih lanjut Tidak ada yang salah dengan menjadi dosen di universitas di mana pun.

Demikian pula ketika kawan-kawan sesama mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda, setelah tamat beberapa di antara mereka tidak pulang ke Indonesia.

Sutarto menyebut, ada kawan yang menjadi dosen di Lancaster dan Sussex (Inggris), Amerika Serikat, Australia, dll.

Orang Indonesia menjadi dosen di luar negeri adalah hal yang biasa.

Hampir semua perguruan tinggi di Malaysia memiliki pensyarah berkebangsaan Indonesia.

Malaysia adalah negara yang paling banyak merekrut ekspatriat untuk menjadi dosen di universitas mereka.

"Dalam suatu konferensi internasional saya bertemu dengan Prof. Alma Harris, seorang pakar di bidang Manajemen Pendidikan. Setahu saya Alma Harris berasal dari Inggris dan penyelia Journal of School Effectiveness and School Improvement. Saya agak terkesima ketika dia menyebut afiliasinya adalah Universiti Malaya," katanya.

Ditegaskannya, kehadiran dosen bahkan rektor asing tidak seharusnya disikapi secara emosional.

Seolah-olah bangsa ini akan lenyap dari muka bumi dengan masuknya tenaga ahli dari luar.

Justru, kita memerlukan tenaga ahli asing yang dengan keahliannya dapat mendorong tenaga ahli lokal belajar menjadi dosen, pembimbing dan peneliti hebat yang menghasilkan iptek yang inovatif.

Universitas di Indonesia sudah selayaknya menyediakan anggaran yang memadai untuk merekrut dosen asing yang handal sesuai dengan program unggulan masing-masing.

Agar dosen asing dapat bekerja optimal mereka harus didukung tim dosen dan peneliti local yang memiliki kompetensi dan kualifikasi seimbang.

Program pendidikan dan pengajaran, pengabdian kepada masyarakat, serta penelitian dirancang bersama dengan target yang jelas.

Kepakaran dosen asing harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan inovasi yang menjadi pengungkit kemajuan bangsa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved