Berita Tanahlaut
Telur Asin Asap Desa Telaga Disulap Tim PKM Politala Jadi Aneka Rasa dan Bisa Awet Sebulan
Telur ini kemudian didiamkan selama 7 sampai 12 hari sehingga rasa asin akan masuk kedalam telur, baru kemudian dikukus menjadi telur asin matang.
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Desa Telaga unik dan produktif, masyarakat di salah satu kecamatan Pelaihari kabupaten Tanahlaut ini umumnya berprofesi peternak unggas dan juga pembudidaya telur khususnya telur itik.
Data terhimpun, berdasarkan data BPS tahun 2017 ada 12.528 ekor itik yang diternakkan oleh masyarakat desa Telaga. Telur itik ini kemudian diolah menjadi makanan khas yaitu telur asin.
Telur asin memiliki prospek bagus apabila dikembangkan lebih luas lagi karena sangat digemari oleh mayarakat Banjar.
Telur asin biasanya dibuat dari telur itik yang pembuatannya di lakukan dengan cara tradisional yaitu membalut telur dengan abu gosok, bata dan garam. Telur ini kemudian didiamkan selama 7 sampai 12 hari sehingga rasa asin akan masuk kedalam telur, baru kemudian dikukus menjadi telur asin yang matang.
Baca: Rp 25 Juta, Laptop Lenovo Yoga S940 Pakai Teknologi Pengenalan Wajah, Ini Keunggulannya
Seorang anggota kelompok tani 'Doa bersama' Winda, seorang penjual telur asin yang berdomisili di desa Telaga yang memproduksi telur itik secara konvensional mengaku selama dua tahun ini cukup banyak permintaan, meski demikian Winda ternyata hanya mampu memproduksi 300 sampai dengan 350 butir saja perminggu.
"Dikarenakan lamanya proses produksi dan masih menggunakan cara tradisional. Akibatnya produksi kurang maksimal dan tidak mampu memenuhi permintaan pasar.Selain itu nilai jual juga masih rendah berkisar harga Rp 3500 perbutirnya karena masih menjual rasa original belum ada variasi rasa untuk konsumen," kata Winda, Senin (5/8).
Kendala inilah yang kemudian menjadi pemikiran oleh tim pengabdi Politala yang diketuai Marlia Adriana, ST.,MT, anggota tim Fatimah ,S.Si.,MP dan Kurnia Dwi Artika,ST.,MT. Mereka blusukan ke desa melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Bahkan kegiatan PKM ini awalnya sudah diajukan proposalnya pada tahun 2018 bersaing dengan perguruan tinggi lainnya secara nasional. Dari hasil seleksi yang ketat berhasil lolos dan didanai oleh kemenristekdikti melalui skema PKM, sehingga tim pengabdi dapat melaksanakan pengabdian di desa Telaga khususnya kelompok tani Doa bersama.
"Kegiatan pembinaan yang dilakukan yaitu memberikan pelatihan pembuatan telur asin asap aneka rasa secara cepat tanpa membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu, cukup dengan 3 jam saja produk telur itik sudah bisa menjadi telur asin," ucap Marlia Adriana.
Baca: Guru ini Tanggapi Datar Rencana Rotasi Kemendikbud: Kebijakan Klasik dengan Label Berbeda
Dikatakannya, telur asin ini menggunakan metode terbaru yaitu teknik manipulasi osmotic sehingga pengasinan bisa lebih cepat. Setelah mitra diberikan pelatihan pembuatan telur asin maka mitra juga diberikan metode membuat variasi rasa seperti rasa jahe, pedas dan bawang sehingga rasanya menjadi bervariasi tidak monoton.
Telur asin ini lalu di asapkan selama 1 jam dengan mesin Teknologi Tepat Guna yang sudah di rancang oleh tim sehingga memudahkan mitra untuk mengasapkan telur asin. Keuntungan alat TTG yang sudah dirancang yaitu bisa mempoduksi telur asin asap dalam satu alat produksi sehingga praktis, mudah dioperasionalkan dan portable bisa dibawa kemana saja.
"Hasil pengasapan telur asin setelah di uji coba memiliki rasa yang gurih, tidak berbau amis dan tahan lama hingga 1 bulan," katanya.

Tidak hanya itu mitra juga diberikan pelatihan bagaimana memasarkan telur asin asap aneka rasa ini dimedia sosial, mini market , restoran juga di tempat-tempat wisata di Tanah Laut dan diberikan pelatihan pengemasan agar telur asin asap aneka rasa menarik tampilannya dan meningkatkan daya jual.
Baca: Mendikbud Muhadjir Effendy Memastikan Rotasi Hanya akan Dilakukan Sesuai Zona Sekolah
Selain itu juga tidak lupa mitra diberi pelatihan bagaimana membuat laporan keuangan sederhana sehingga mampu mengelola manajemen keuangan produksi.
"Harapannya dengan pelatihan ini dapat meningkatkan produksi dan perekonomian masyarakat khususnya UKM yang menggeluti produksi telur asin . Selain mudah dan cepat dalam membuatnya juga tahan lama sehingga bisa menjadi produk olahan yang khas dari desa Telaga sebagai oleh-oleh apabila berkunjung ke desa Telaga Pelaihari," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)