Liga 1 2019
4 Fakta Bentrokan Suporter Persija Vs PSM Makassar, dari Joget Bareng hingga Tembakan Peluru Gas
Bentrok antara suporter sepak bola terjadi di kafe Komando yang berada di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2019).
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Bentrok antara suporter sepak bola terjadi di kafe Komando yang berada di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2019).
Bentrok terjadi antara oknum suporter PSM Makassar dan suporter Persija Jakarta.
Kedua belah pihak bentrok pascapertandingan Final Liga Indonesia antara Persija dan PSM Makasar usai pukul 18.00 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, beberapa bagian kafe dan mobil di parkiran rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca: Perilaku Nyeleneh Reino Barack di Ultah Syahrini Terekam Kamera, Ulah Mantan Luna Maya Depan Tamu
Baca: 5 Pemain Inti Arema FC Kompak Absen, Gomes de Oliviera: Jadi Keuntungan Kalteng Putra
Baca: Fakta Pencarian 30 Korban KM Pieces oleh Basarnas, Dihantam Ombak hingga Tinggalkan Istri Hamil
Berikut empat fakta terkait kejadian tersebut.
1 Berawal Joget–joget
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar menjelaskan, semua berawal dari selebrasi suporter PSM Makassar.
Setelah timnya menang, pendukung PSM Makassar selebrasi dengan berjoget di dalam kafe.
"Ketika selesai pertandingan dan salah satu menang dari pihak PSM di dalam ada yang berjoget-joget dan ada diduga suporter Persija yang melintas melihat dan melakukan pelemparan," ujar Indra Jafar di lokasi kejadian.
Akibat peristiwa tersebut, beberapa bagian kafe rusak. Satu mobil yang terparkir juga rusak.
2. Tembakan peluru gas air mata
Polisi sempat menembakkan gas air mata saat bentrok berlangsung.
"Kepolisian melakukan langkah-langkah memberikan tembakan gas air mata agar kelompok itu membubarkan diri," ujar Indra.
Saat itu, suporter PSM Makassar dilempari oleh oknum suporter Persija Jakarta. Suporter PSM Makassar terpancing emosi.
"Suporter PSM juga sempat maju keluar, sehingga memancing dari pada suporter yang melintas. Setelah itu kita imbau untuk masuk lagi ke dalam sempat terjadi pelemparan tetapi warga sekitar juga justru mencoba membantu petugas agar situasi kondusif," terang Indra.
