Begini cara Agar Anak Disiplin Menurut Psikolog UMB
Psikolog dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) Dyta Setiawati H, MPsi Psikolog, menjelaskan, disiplin
Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Psikolog dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) Dyta Setiawati H, MPsi Psikolog, menjelaskan, disiplin adalah berbicara tentang perubahan tingkah laku, meningkatkan kualitas tingkah laku.
Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih baik.
Disiplin memang sangat penting ditanamkan kepada anak-anak.
Disiplin akan membantu membentuk karakter anak menjadi lebih matang pribadinya dan membuat perubahan sifat dari sifat ketergantungan ke arah kemandirian.
Selain itu, kedisiplinan mampu mencegah timbulnya persoalan-persoalan disiplin dan menciptakan situasi dan kondisi supaya mengikuti segala peraturan yang ada dengan penuh perhatian.
Bagi orangtua yang sudah mampu menanamkan disiplin kepada anaknya tentu menjadi kemudahan tersendiri karena biasanya anak sudah patuh pada jam-jam tertentu yang ia harus melakukan apa.
Sementara bagi orangtua lain yang masih merasa kesulitan mengenai cara yang tepat membuat anak berperilaku disiplin akan merasa khawatir dan bingung.
Disiplin ini didasari oleh prinsip konsistensi dalam penerapan berperilaku.
Namun harus ditekankan bahwa disiplin tidak selamanya berkaitan dengan kekerasan dalam proses penerapannya.
Justru, menerapkan disiplin pada anak berkaitan dengan menguatkan ikatan/bonding antara orangtua dengan anak.
Disiplin ini sendiri juga harus bisa dipandang adil oleh anak sehingga ketika menerapkannya kepada anak tidak didasari oleh keterpaksaan.
Cara membimbing anak dalam menanamkan sikap disiplin:
Menerapkan Aturan
Cara terbaik untuk menerapkan disiplin adalah membuat semua aturan di rumah dengan sederhana dan jelas.
Tentunya untuk mengurangi perilaku yang kurang baik.
Contohnya, tidak boleh loncat-loncat di sofa.
Menangani Perilaku Buruk.
Pilih hal-hal apa saja yang mau dikurangi perilakunya.
Putuskan apakah suatu reaksi yang dilakukan itu perlu dilakukan.
Jika kita keras terhadap segala hal, dari anak merengek saat mau tidur sampai menggigit orang lain, kita hanya akan membuat siapa pun kesal.
Katakan Tidak jika anak melakukan kesalahan, seperti memukul temannya, katakan segera dengan tegas, “Tidak boleh memukul teman”
Jika anak sudah lebih besar, kita juga bisa meminta dia meminta maaf.
Walaupun begitu, batasi penggunaan kata “tidak” hanya untuk perilaku buruknya saja.
Karena, kalau tidak, anak akan mengabaikan kita.
Jika dia melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, yang sebenarnya tidak terlalu berbahaya atau menyakiti siapa pun (misalnya, mencoret-coret tangannya dengan spidol), katakan, “Kalau mau menggambar, di kertas saja ya, nak.”
Membuat Konsekuensi
Carilah konsekuensi yang berpengaruh terhadap anak.
Ini bisa saja mengambil atau menahan satu hal istimewa yang dia miliki atau sukai atau meminta dia melakukan sesuatu yang tidak dia sukai.
Anak usia 2 tahun ke atas bisa khawatir dengan sebuah peringatan, seperti, “Kalau kamu terus-terusan melempar-lempar pasir, kamu tidak boleh main di pasir itu.”
Kita harus serius dengan konsekuensi yang sudah kita katakan.
Konsisten
Anak-anak senang menguji kita,cari perhatian kita, dan tanpa konsistensi, aturan-aturan akan sangat mudah dirobohkan.
Jika kita teguh dengan aturan-aturan yang sudah kita buat, pada akhirnya anak akan menyadari bahwa tingkah lakunya yang tidak kita sukai mempunyai konsekuensi yang dia tidak suka.
Miliki Empati
Tunjukkan kepada anak bahwa kita tahu perasaannya.
“Bunda tahu bagaimana kesalnya kamu. Bunda juga ingin kita bisa bermain di taman sepanjang hari, tetapi….” harus disertai alasan yang akan dimengerti oleh anak.
Anak harus Tahu bahwa kita memahami dia, akan membuat anak lebih tenang.
Buat Kesepakatan
Bagi anak ini semacam kompromi, misalnya memberi dia permen, jika dia berhenti menangis, berikan penghargaan untuk perilakunya yang baik.
Misalnya jika dia tetap berada di sisi kita saat berbelanja di mart, maka kita berjanji akan berhenti di sebuah taman sampai perjalanan pulang nanti.
Berikan Pujian
Bentuk disiplin yang paling kuat adalah memberikan pujian terhadap perilaku yang ditimbulkan adalah perilaku baik dan positif.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)
