Pasien RSJ Sambang Lihum Berkumpul di Taman Jendela Jiwa, Ini yang Mereka Lakukan

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Puluhan pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum (Sali) berkumpul di Taman Penyembuhan Mandiri Jendela Jiwa di halaman depan rumah sakit setempat, Sabtu (24/08/2919) pagi.

Selain para pasien itu, juga ada keluarga mereka. Jumlahnya tak kurang seratus orang. Ada pula puluhan tamu undangan dari berbagai pihak yang jumlahnya sekitar 50 orang.

Puluhan pegawai RSJ Sali yang langsung dipimpin Dirut dr H IBG Dharma Putra MKM menyambut hangat kedatangan para keluarga pasien dan tamu undangan tersebut. Mereka berkumpul di taman yang indah itu untuk saling sapa dan kian merkatkan kebersamaan pada acara family gathering.

Suasana keakraban begitu terasa. Obrolan ringan yang sesekali diselingi canda tawa mewarnai obrolan mereka sebelum acara dimulai. Para pasien, baik orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mauoun pasien ketergantungan napza juga tampak ceria.

Baca: SIAP-SIAP, Liga Italia 2019-2020 Dimulai, Ini Starting XI Terbaik 20 Klub, Mana Tim Unggulan Kamu!

Baca: Kecurigaan Dian Sastro saat Anak Sulungnya Didiagnosa Autisme, Datangi 3 Dokter Hingga Jalani Terapi

Baca: Menutupi Kekurangan Pegawai, Humas HST Menggunakan Tenaga Harian Lepas dan Tidak Boleh Menuntut ini

Dharma menuturkan family gathering merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh RSJ sambang Lihum. Kegiatan ini sebagai forum pertemuan atau silaturahim antara pihak rumah sakit dengan pasien dan keluarga pasien yang sedang menjalani perawatan rawat inap maupun rawat jalan.

"Family gathering ini sekaligus wujud keseriusan RSJ Sambang Lihum yang selalu berupaya memberikan pelayanan dengan sangat baik kepada masyarakat. Serta sebagai upaya promosi kesehatan rumah sakit," ucap Dharma.

Tujuan kegiatan terasebut, kata Dharma, untuk meningkatkan peran serta keluarga dalam perawatan dan pengobatan pasien. Lalu, meningkatkan pengetahuan bagi siapa pun yang saat ini mempunyai keluarga dengan masalah kesehatan jiwa atau ketergantungan narkoba dan anak berkebutuhan khusus.

"Melalui kegiatan ini sekaligus diharapkan dapat menutup gap terhadap stigma negatif bagi pasien dan keluarganya," tandas Dharma seraya menyebut jumlah peserta family gathering tahun ini sebanyak 250 orang.

Selain menjadi wahana memperat silaturahim, kegiatan tersebut juga menjadi wahana edukasi publik terhadap keberadaan RSJ Sali dengan segenap tugas berat yang diemban guna memulihkan pasien sehingga bisa kembali hidup normal di tengah masyarakat.

Karena itu pula, panitia family gathering menghadirkan dua orang narasumber atau pemateri untuk memberikan pencerahan. Pertama, dr Yanuar Satria Sarosa SPKJ yang mengupas materi tentang peran keluarga dalam penanganan pasien.

"Pemateri kedua dr Yoshida Sari yang menyampaikan materi tentang program Saliling atau Sambang Lihum Keliling," sebut Sulastri, ketua panitia.

Dikatakannya, pada kegiatan tersebut juga ada sesi permainan kognitif untuk peserta hingga penampilan seni dan hiburan dari pasien dan karyawan. "Plus ada pembagian doorprize," bebernya.

Kalangan keluarga pasien sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. "Alhamdulillah saya sangat senang karena acara seperti ini memang sangat bermanfaat," ucap Rahmat, salah seorang keluarga pasien.

Warga Banjarbaru ini mengatakan melalui acara tersebut pihaknya sebagai keluarga pasien bisa melihat dari dekat kondisi fasilitas di RSJ Sali. Sekaligus bisa bertukar pikiran tentang cara tepat merawat dan berinteraksi dengan keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan.

(banjarmasinpost.co.id/roy)