Berita Banjarmasin

Dishut Kalsel Kembali Raih Skor Terbaik dalam Penilaian Hasil Kinerja Semester I Tahun 2019

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk kedua kali berturut-turut mendapatkan penilaian kinerja terbaik setelah kembali

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/acm
Hanif Faisol Kadishut Provinsi Kalsel 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk kedua kali berturut-turut mendapatkan penilaian kinerja terbaik setelah kembali rebut predikat terbaik dalam penilaian kinerja SKPD di lingkup Provinsi Kalsel semester pertama Tahun 2019.

Secara tertutup, penyerahan hasil penilaian kinerja dilaksanakan di Gedung Mahligai Pancasila tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Kalsel, Senin (26/8/2019).

SKPD yang dikomandani Hanif Faisol Nurrofiq ini membukukan skor 83,5, dimana nilai tersebut lebih tinggi dari 46 SKPD lainnya di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel.

Nilai tersebut naik beberapa poin dibanding skor hasil penilaian kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel sebelumnya di angka 80.

Baca: Pamer Teman Konglomerat Syahrini dan Reino Barack Kirim Karangan Bunga Saat Luna Maya Ulang Tahun

Baca: Wajah Bayi Kembar Ammar Zoni dan Irish Bella Bikin sang Ayah Penasaran, Bagian Kepala Jadi Sorotan

Baca: Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Sebut Jakarta Tak Akan Dilupakan Tetap Jadi Prioritas Pembangunan

Baca: Paksaan Ivan Gunawan pada Barbie Kumalasari Agar Nyanyi Berujung Bencana, Ayu Ting Ting Bertindak

Walau demikian, Hanif tidak besar kepala dan nyatakan walau menjadi yang terbaik pada penilaian tersebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel.

Hanif mengakui dalam rapor hasil penilaian tersebut, masih ada indikator-indikator penilaian yang hanya mendapatkan nilai B, C bahkan D.

Salah indikator yang belum bernilai A yaitu belum diterapkannya indikator reward and punishment secara tegas di Dinas Kehutanan Provinsi Kaleel.

Hanif menilai indikator tersebut memang agak rumit. Pasalnya pihaknya sulit memberikan reward and punishment karena masing-masing individu dan tim kerja memiliki kelebihan dan kekurangan.

Walau demikian, Ia akan segera menyusun metodologi pemberian reward and pusnishment untuk perbaiki penilaian pada indikator tersebut.

"Kami akan hati-hati menyusun metodologi reward and punishment ini, karena kami tidak ingin jika tidak sesuai justru menimbulkan efek kontra produktif pada kinerja," kata Hanif.

Tak berpuasa diri dengan capaian tersebut, Hanif mengaku akan segera menggelar rapat koordinasi internal untuk membahas belum maksimalnya hasil penilaian kinerja di beberapa sektor di Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved