Penyerahan Penilaian Hasil Kinerja SKPD

Membukukan Skor 83,5, Dinas Kehutanan Kalsel Dua Kali Berturut-turut Rebut Predikat Terbaik

Sementara itu, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk kedua kali berturut-turut mendapatkan penilaian kinerja terbaik setelah

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
Blitz edisi cetak Selasa (27/8/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sementara itu, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk kedua kali berturut-turut mendapatkan penilaian kinerja terbaik setelah kembali merebut predikat terbaik dalam penilaian kinerja SKPD di lingkup Provinsi Kalsel semester pertama Tahun 2019.

Secara tertutup, penyerahan hasil penilaian kinerja dilaksanakan di Gedung Mahligai Pancasila tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Kalsel, Senin (26/8).

SKPD yang dikomandani Hanif Faisol Nurrofiq ini membukukan skor 83,5, dimana nilai tersebut lebih tinggi dari 46 SKPD lainnya di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel.

Nilai tersebut naik beberapa poin dibanding skor hasil penilaian kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel sebelumnya di angka 80.

Baca: Mata Adi Berkaca-kaca Menerima Buku Rapor Merah, Ungkap Stigma Buruk Tentang Kesbangpol

Baca: Peneror Ruben Onsu Diancam Balik oleh Sosok Ini, Ayah Angkat Betrand Peto Itu Diminta Lakukan Ini

Baca: Kecerobohan Farhat Abbas Dibeberkan Hotman Paris, Tanggapi Laporan Pengacara Rey Utami-Pablo Benua

Walau demikian, Hanif tidak besar kepala dan nyatakan walau menjadi yang terbaik pada penilaian tersebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel.

Hanif mengakui dalam rapor hasil penilaian tersebut, masih ada indikator-indikator penilaian yang hanya mendapatkan nilai B, C bahkan D.

Salah satu indikator yang belum bernilai A yaitu belum diterapkannya indikator reward and punishment secara tegas di Dinas Kehutanan Provinsi Kaleel.

Hanif menilai indikator tersebut memang agak rumit.

Pasalnya pihaknya sulit memberikan reward and punishment karena masing-masing individu dan tim kerja memiliki kelebihan dan kekurangan.

Walau demikian, ia akan segera menyusun metodologi pemberian reward and pusnishment untuk perbaiki penilaian pada indikator tersebut.

"Kami akan hati-hati menyusun metodologi reward and punishment ini, karena kami tidak ingin jika tidak sesuai justru menimbulkan efek kontra produktif pada kinerja," kata Hanif.

Tak berpuas diri dengan capaian tersebut, Hanif mengaku akan segera menggelar rapat koordinasi internal untuk membahas belum maksimalnya hasil penilaian kinerja di beberapa sektor di Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved