Berita Regional

Begini Minah dan Anak-anaknya Tutupi Pembunuhan 4 Anggota Keluarga dari Ibunya Misem Selama 5 Tahun

Misteri penemuan empat kerangka manusia terdiri atas kakak beradik dan satu anak di Grumul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Banyumas, terungkap.

Editor: Elpianur Achmad
(Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)
Tersangka dihadirkan dalam ungkap kasus penemuan empat kerangka manusia di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Misteri penemuan empat kerangka manusia terdiri atas kakak beradik dan satu anak di Grumul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (25/8/2019),  akhirnya terungkap.

Keempat korban yang masih satu keluarga itu ternyata korban pembunuhan oleh saudaranya sendiri.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, pembunuhan terhadap keempat korban diduga dilakukan tersangka pada 9 Oktober 2014 silam. Pembunuhan dilakukan di rumah orang tuanya Misem.

"Pembunuhan dilakukan tersangka kepada para korban pada tanggal 9 Oktober 2014, tepatnya pada siang hari," kata Bambang saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).

Seperti diketahui, tiga korban adalah anak Misem, yaitu Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41) dan anak dari Ratno yaitu Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22).

Baca: Pembunuhan Satu Keluarga Terbongkar Setelah Ditemukan Kerangka, Ternyata Ini Permasalahannya

Polisi telah menetapkan empat orang tersangka, yaitu Saminah alias Minah (53) dan ketiga anaknya, Sania Roulitas alias Sania (37), Irvan Firmansyah alias Irvan (32) dan Achmad Saputra alias Putra (27). Minah merupakan anak kedua Misem.

Warga yang mengetahui kabar itu sempat geger, mengetahui kejadian tersebut. Pasalnya, warga ada yang menduga-duga bahwa tulang belulang dan tengkorak manusia yang jumlahnya lebih dari satu adalah sekeluarga yang dikabarkan merantau beberapa tahun lalu.

Berikut fakta, keterangan maupun kesaksian yang dilansir dari Kompas.com: 

Kesaksian Misem

Misem (76) adalah orangtua dari tiga anak dan satu cucunya yang ditemukan tinggal tulang belulang.

Dia tidak menyangka mereka yang ia ketahui pergi merantau ternyata menjadi korban pembunuhan keji oleh keluarganya sendiri.

Misem memiliki empat anak, yakni Supratno alias Ratno (53), Saminah (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41).

Mereka adalah korban pembunuhan yang dilakukan Saminah (51) dan tiga anaknya, yakni Irvan Firmansyah (32), Achmad Saputra (27), dan Sania Roulita (37).

Baca: Begini Saminah dan 3 Anaknya Tutupi Pembunuhan Saudaranya yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas

Para pelaku dan korban selama ini tinggal di lahan milik Misem di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kerangka Ratno, Yono, Heri, dan Vivin ditemukan di belakang rumah, Kamis (22/8/2019).

Saat itu Misem sendiri yang menyuruh Sarman (63), tetangga, untuk membersihkan kebun belakang rumah.

Sarman menemukan kain dan kerangka manusia terpendam di bekas kubangan lumpur.

Temuan itu baru dilaporkan ke polisi, Sabtu (24/8/2019) petang.

Pembunuhan pada 9 Oktober 2014


Kondisi Rumah Misem (kanan) dan anaknya terangka Saminah di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebelum dipasang garis polisi, Minggu (25/8/2019) (Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)

Pembunuhan empat korban dilakukan pada Kamis, 9 Oktober 2014.

Sebelum hari pembunuhan, Misem diungsikan ke rumah Saminah yang berada di sebelah rumah Misem dengan alasan Misem sedang sakit dan memerlukan perawatan.

Pembunuhan terjadi di rumah Misem.

Pada hari kejadian, tepatnya Kamis siang, tersangka Irfan dan Putra menemui korban Yono yang baru selesai mandi.

Baca: Polisi Jadikan Ibu dan 3 Anaknya Tersangka, Dalangi Pembunuhan Temuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas

Irvan kemudian memukul leher dan kepala bagian korban dengan besi, sedangkan Putra memukul dengan tabung gas hingga korban tewas.

Mayat Yono kemudian diletakkan di salah satu kamar di rumah Misem.

Tak berselang lama, korban Ratno pulang dari kerja dan keduanya menghabisi Ratno dengan cara yang sama.

Korban ketiga, Heri yang datang setelah pembunuhan pertama dan kedua, juga dibunuh dengan cara sama, yakni dipukul besi dan tabung gas.

Setelah pembunuhan ketiga, salah satu tersangka mengirim pesan ke Vivin, anak Ratno, agar tidak pulang terlebih dahulu.

Tersangka mengirim pesan menggunakan ponsel milik Ratno.

Namun, Vivin keburu pulang hingga akhirnya korban dibunuh juga oleh dua tersangka, Irfan dan Putra.

Pembunuhan terjadi dari Kamis siang hingga sore hari dan empat jasad satu keluarga tersebut disimpan di salah satu kamar di rumah Misem.

Saat malam hari, para tersangka mengubur empat jasad di belakang rumah dengan lubang berukuran 1,5 meter x 1,2 meter dengan kedalaman 40 sentimeter.

Baca: 5 Fakta Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Diduga Satu Keluarga yang Hilang 5 Tahun Lalu

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, jasad Ratno yang pertama dimasukkan lubang dan di sampingnya adalah jasad Yono.

Sementara jasad Vivin diletakkan di atas Yono dan jasad Heri di atas jasad Ratno.

Para tersangka juga menimbun barang bukti, seperti besi pengungkit dongkrak dan tabung elpiji 3 kg yang digunakan untuk membunuh, di bekas saluran air, tidak jauh dari lubang tempat jasad.

Pembunuhan yang dilakukan Irfan dan Putra diketahui oleh Minah, sang ibu, dan satu anak perempuannya.

Cekcok karena harta

Beberapa tahun sebelum pembunuhan terjadi, Minah sering terlibat cekcok dengan kakaknya, Supratno dan adik-adinya, Yono dan Heri.

Baca: Curhat Elvira, Kekasih Korban Adi Pradana yang Jenazahnya Dibakar di Sukabumi, Berharap Hanya Prank

Misem memiliki tanah seluas 298 meter persegi dan di atasnya terdapat dua rumah yang ditinggali Misem dengan empat korban dan satu rumah yang ditinggali Minah dan anak-anaknya.

Rumah Minah dibangun oleh mantan suaminya. Sekitar 20 tahun lalu rumah Minah seperti akan diagunkan ke bank.

Polisi tunjukkan barang bukti berupa tabung gas 3 kg dam besi ungkitan dongkrak yang diduga digunakan untuk membunuh korban saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).
Polisi tunjukkan barang bukti berupa tabung gas 3 kg dam besi ungkitan dongkrak yang diduga digunakan untuk membunuh korban saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019). ((KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN))

Hal tersebut memicu konflik di antara kakak adik tersebut. Selama ini, Misem selalu menengahi masalah yang terjadi pada anak-anaknya.

Minah banyak melakukan aktivitas di dalam rumah dan termasuk keluarga yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan.

Selama lima tahun mereka menutupi kematian empat anggota keluarga dengan alasan merantau ke luar kota.

Untuk menutupi pembunuhan tersebut, Minah dan anak-anaknya selalu menjaga Misem agar tidak kembali ke rumahnya yang hanya berjarak 5 meter.

Baca: Terungkap, Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak Tiri, Jenazahnya Dibakar di Sukabumi

Misem tetap tinggal di rumah Minah kurang lebih selama satu bulan setelah pembunuhan.

Sementara tersangka Irvan dan Putra membersihkan rumah Misem selama dua minggu untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

"Mau ke mana dijaga, ke mana pun didampingi. Jangan sampai tahu ada darah atau bau apa. Jadi dijaga betul agar jangan masuk ke TKP," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun, Selasa (27/8/2019). (Fadlan Mukhtar Zain/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Misteri Tengkorak Manusia di Banyumas Tersingkap, Ini Kronologi serta Motif Pelaku Pembunuhan, https://www.tribunnews.com/regional/2019/08/28/misteri-penemuan-tengkorak-manusia-di-banyumas-tersingkap-kronologi-serta-motif-pelaku-pembunuhan?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved