Wakil Rakyat Banjar Dilantik Pekan Pertama September, Pemuda Banjar Harapkan Hal ini

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), hasil pemilihan umum 17 April 2019 lalu akan segera dilantik.

Sekretaris DPRD Banjar Ibrahim G Intan kepada wartawan menuturkan pelantikan wakil rakyat tersebut dijadwalkan pada pekan depan.

"Tepatnya, pada tanggal 4 September 2019 Hari Rabu," sebutnya, Sabtu (31/08/2019).

Sebanyak 45 anggota dewan yang akan dilantik.

Mereka akan bertugas sebagai wakil rakyat Bumi Barakat hingga kurun waktu lima tahun mendatang (2024).

Baca: Kumpulan Ucapan Selamat dan Kata Mutiara Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 H Minggu (1/9)

Baca: Amukan Nikita Mirzani Berlanjut Laporkan Putri Elza Syarief, Setelah Labrak Pengacara Sajak Ukra

Baca: Curhat Nagita Slavina Saat Bertemu Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Tak Dapat ini dari Raffi Ahmad

Mengapa dipilih tanggal 4 September? "Karena anggota dewan periode sebelumnya (2014-2019) masa jabatannya berakhir pada 4 Seotember. Jika ada jeda dari periode sebelumnya, maka terjadi kekosongan anggota dewan, dan itu tidak boleh,” tandas Ibrahim.

Dari 45 anggota dewan yang berakhir masa tugas periode sebelumnya, 20 orang di antaranya akan kembali dilantik karena terpilih lagi pada pemilu April lalu.

Sementara itu 25 orang lainnya merupakan wajah baru.

Ibrahim mengatakan prosesi pelantikan akan digelar secara sederhana.

“Hanya prosesi pelantikan biasa, anggaran yang digunakan pun tak sampai belasan, apalagi puluhan juta,” tandasnya.

Pejabat eselon II di Bumi Barakat ini menegaskan tak ada hal spesial pada pelantikan tersebut.

Termasuk cenderamata bagi anggota dewan yang baru, cuma pin yang akan disematkan saat pelantikan.

Kalangan pemuda Banjar menaruh harapan besar terhadap wakil rakyat yang baru.

Mereka diharapkan mampu mengemban amanah rakyat sebaik mungkin.

"Sering lah turun ke masyarakat hingga ke pelosok kampung supaya bisa melihat langaung kondisi keterbatasan fasilitas publik dan kesahajaan kehidupan orang-orang kecil," pinta Mahrani Ahmad, mahasiswa Banjar.