Sain

Berusia 3,8 Juta Tahun, Tengkorak Ini Bikin Bingung Ahli soal Asal Usul Manusia

Peneliti menemukan tengkorak kera yang mirip nenek moyang manusia berumur 3,8 juta tahun di Ethiopia.

Editor: Didik Triomarsidi
JENNIFER TAYLOR/CLEVELAND MUSEUM OF NATURAL HISTORY/DALE MORI AND LIZ RUSSELL; JOHN GURCHE AND MATT CROW/CLEVELAND MUSEUM OF NATURAL HISTORY
Tengkorak Australopithecus anamensis (kiri) dan hasil rekonstruksi (kanan) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Peneliti menemukan tengkorak kera yang mirip nenek moyang manusia berumur 3,8 juta tahun di Ethiopia.

Analisis terhadap spesimen ini berpeluang mengubah gagasan bagaimana manusia pertama berevolusi dari nenek moyang yang mirip kera.

Ide bahwa manusia pertama antara lain berevolusi dari kera yang diberi nama Lucy, mungkin harus dipertimbangkan ulang.

Penemuan baru ini dilaporkan di jurnal Nature.

Tengkorak ini ditemukan oleh Prof. Yohannes Haile-Selassie di tempat bernama Miro Dora, yang berada di Distrik Mille di Afar, Ethiopia.

Baca: Phobia Hari Senin, Bagaimana Mengatasinya? Banyak Orang Tak Menyadari Mengidap Lunaediesophobia

Baca: Kebiasaan Ngompol Ashanty Dibongkar Anang Hermansyah, Ayah Azriel & Aurel Hermansyah Ngaku Illfeel

Baca: Katanya Sudah Berdamai, Salmafina & Sunan Kalijaga Malah Saling Sindir, Mantan Taqy Malik Sebut Ini

Ilmuwan yang berafiliasi ke Cleveland Museum of Natural History di Ohio, Amerika Serikat, ini menyatakan ia segera bisa mengenali nilai penting fosil ini.

"Saya bilang ke diri saya sendiri, 'Ya Tuhan, benarkah yang saya lihat ini?' Tiba-tiba saya melompat kegirangan ketika tahu inilah yang saya impikan selama ini," katanya kepada BBC News.

Prof. Haile-Selassie mengatakan spesimen ini merupakan contoh terbaik dari makhluk mirip kera yang dianggap jadi nenek moyang manusia yang diberi nama Australopithecus anamensis.

Ia merupakan australopithecine tertua yang pernah hidup sekitar 4,2 juta tahun lalu.

Diperkirakan A. anamensis merupakan nenek moyang langsung dari spesies yang diberi nama Australopithecus afarensis.

Sedangkan A. afarensis diperhitungkan menjadi nenek moyang langsung kelompok (genus) manusia, yang dikenal dengan sebutan Homo, yang termasuk di dalamnya manusia yang hidup sekarang ini.

Penemuan pertama kerangka afarensis di tahun 1974 menyebabkan sensasi. Ia diberi nama julukan Lucy oleh para ilmuwan yang berasal dari lagu The Beatles, Lucy in the Sky With Diamonds, yang diputar di situs penggalian.

Lucy disebut sebagai "kera pertama yang berjalan" dan berhasil menarik perhatian publik.

Namun Profesor Fred Spoor dari Natural History Museum, London, menyatakan bahwa anamensis "tampaknya akan menjadi ikon dari evolusi manusia".

Alasannya karena anamensis dan afarensis ternyata pernah hidup berdampingan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved