Meredupnya Seni Tradisi Banjar
Tarian ini Biasa Dimainkan untuk Mengobati Orang Sakit, Tari Topeng Menanti Perhatian Pemerintah
Seorang penari topeng yang juga anak pemimpin Tari Topeng di daerah tersebut, M Haditya SPd (24) menerangkan kesenian ini juga digunakan
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tak hanya kesenian Damar Ulan, Tari Topeng juga perlu perhatian.
Kesenian ini bisa ditemui di daerah Basirih atau Banyiur, Banjarmasin.
Seorang penari topeng yang juga anak pemimpin Tari Topeng di daerah tersebut, M Haditya SPd (24) menerangkan kesenian ini juga digunakan untuk mengumpulkan keluarga dan betatamba atau mengobati orang sakit.
"Dilaksanakan setahun sekali turun-temurun oleh keluarga besar Datu H Ujang (almarhum), lalu Kai Syahrul (almarhum), kemudian Kai Samudera (almarhum) dan sekarang ayah saya, Basrin,” kata Haditya.
Baca: Kostum Pemain Damar Ulan Sudah Lapuk di Makan Usia, Andin Berharap Kepedulian Pemerintah
Baca: Gaya Serupa Tapi Tak Sama Istri Ahok BTP, Puput Nastiti Devi & Veronica Tan, Sudah Mirip Sejak Lama?
Baca: Berusia 3,8 Juta Tahun, Tengkorak Ini Bikin Bingung Ahli soal Asal Usul Manusia
Baca: Phobia Hari Senin, Bagaimana Mengatasinya? Banyak Orang Tak Menyadari Mengidap Lunaediesophobia
Pertunjukan ini dilaksanakan setiap Muharam dan pada malam Senin.
Banyak ritual yang dilakukan sebelum melaksanakan tari topeng seperti rapat keluarga, lalu bekumpulan uang untuk menyiapkan 41 macam kue dan makanan lainnya.
Haditya mengatakan awalnya tari topeng diadakan di dalam rumah.
Namun seiring waktu, penontonnya makin banyak sehingga dibikinkan panggung.
"Pemerintah kota tiga tahun belakangan ini sangat memperhatikan acara topeng keluarga kami karena bisa menjadi daya tarik wisatawan. Ini juga untuk menunjukkan Banjarmasin punya acara tahunan yang unik dan penuh dengan unsur tradisional,” kata guru matematika SMK Muhammadiyah 1 dan SMAN 10 Banjarmasin ini.
