Berita HSU
Gunakan Mobil Laboratorium Keliling, BPOM HSU Periksa Jajanan Anak Sekolah
Pemeriksaan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) secara rutin dilakukan Kantor Badan POM (BPOM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Penulis: Dony Usman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Pemeriksaan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) secara rutin dilakukan Kantor Badan POM (BPOM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Menggunakan mobil laboratorium keliling PJAS, kegiatan secara rutin dilaksanakan ke sekolah-sekolah yang berada di bawah wilayah BPOM HSU.
Sasaran kegiatan ini dengan memeriksa sampel jajanan dari pedagang yang selama ini berjualan di sekitar lokasi sekolah.
"Kegiatan ini bisa dilakukan dua sampai empat kali dalam sebulan," kata Kepala Kantor BPOM di HSU Bambang Herry Purwanto, Rabu (4/9/2019).
Kegiatan operasional mobil laboratorium keliling PJAS ini juga disertai dengan penyebaran Informasi ke sekolah yang didatangi.
Baca: Ispa Ancam Warga Daha HSS, Puskesmas Pasungkan Bagikan Masker ke Pengendara Sepeda Motor
Baca: FAKTA Festival Kampoeng Banjar, dari Musik Panting, Balamut Hingga Hidangan Lezat Wadai Banjar
Baca: Perselisihan Raffi Ahmad-Jessica Iskandar Dikulik Lagi, Suami Nagita Slavina Ungkap ke Richard Kyle
Disampaikannya, untuk pemeriksaan pangan jajanan dilakukan dengan pengujian sampel menggunakan rapid test kit.
Uji itu untuk mengetahui apakah di dalam sampel makanan tersebut ada kandungan Rhodamin B, Methanyl Yellow, Formalin, dan Boraks.
Sedangkan untuk penyebaran informasi dilakukan terhadap pelajar tentang lima kunci keamanan pangan.
"Lima kunci keamanan pangan tersebut pertama jagalah kebersihan, kedua pisahkan pangan matang dan pangan mentah, ketiga masaklah dengan benar, keempat jagalah pangan pada suhu aman dan kelima gunakan air dan bahan baku yang aman," jelasnya.
Selain kepada para pelajar, disampaikan juga imbauan kepada masyarakat dan orangtua siswa agar berhati-hati saat membeli makanan.
"Jadi dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari pangan yang berbahaya dan aman untuk dikonsumsi," katanya. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)
