Barita Kabupaten Banjar

Prof Arief Soendjoto & ULM Kembangkan Budidaya Lebah Berkualitas Tinggi di Desa Batu Tanam

Lebah kelulut atau lebah Trigona saat ini merupakan lebah yang mulai dikenal masyarakat sebagai penghasil madu berkualitas tinggi.

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/Nia kurniawan
Di Desa Batu Tanam Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar dikembangkan budidaya lebah kelulut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Lebah kelulut atau lebah Trigona saat ini merupakan lebah yang mulai dikenal masyarakat sebagai penghasil madu berkualitas tinggi.

Lebah ini juga mempunyai kelebihan tidak menyengat dan cara budidayanya relatif sangat mudah sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja.

Desa Batu Tanam Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar saat ini dikenal sebagai salah satu desa berbasis pertanian penghasil beberapa jenis buah-buahan seperti durian dan cempedak.

Potensi desa yang memiliki beragam jenis tanaman pertanian menjadikan desa ini sangat sesuai dimanfaatkan untuk budidaya lebah kelulut.

Hal tersebut menarik perhatian beberapa dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk mengembangkan desa Batu Tanam sebagai desa penghasil madu kelulut.

Baca: BERLANGSUNG! Live Streaming Trans7 MotoGP San Marino 2019, Link Trans 7 & UseeTV Seri 13 MotoGP 2019

Baca: LIVE TVRI! Link Live Streaming Mola TV Watford vs Arsenal di Liga Inggris Pekan 5 Malam Ini

Baca: Kebakaran Kampung Arab Banjarmasin, Damkar Gabungan Terpaksa Sedot Air Got

Melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang mendapat dukungan dana dari Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Wiwin Tyas Istikowati, S. Hut., M.Sc., Ph.D dan Prof. Dr. Ir. Arief Soendjoto (dosen Fakultas Kehutana ULM) serta Sunardi, S. Si., M.Sc., Ph.D (Fakultas MIPA ULM) mencoba mengajak warga merintis budidaya lebah kelulut di desa tersebut.

Bekerja sama dengan warga desa Batu Tanam dengan dukungan penuh aparatur desa, kegiatan pelatihan budidaya lebah kelulut telah dilakukan beberapa kali.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam hal budidaya lebah kelulut.
Warga dilatih untuk mengoptimalkan fungsi lahan pertanian yang mereka miliki sehingga dapat menambah pendapatan dengan cara budidaya lebah kelulut. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga desa peserta pelatihan.

"Berharap beberapa tahun ke depan, madu kelulut bisa menjadi produk unggulan dari desa Batu Tanam," ucap Sekretaris desa Abdul Hadi.

Melihat potensi yang ada dan untuk mendukung rencana tersebut, Sekretaris desa Batu Tanam juga menyatakan akan memasukkan program budidaya lebah kelulut ini mejadi program inovasi desa.

Teknik budidaya dan pemeliharaan lebah kelulut relatif sangat mudah. Tidak memerlukan modal lain selain penyediaan stup (sarang lebah) yang cukup sekali di awal budidaya.

Pakan lebah berupa nektar dapat diperoleh dari berbagai bunga dan pohon buah-buahan yang ada di sekitarnya sehingga praktis tidak perlu waktu khusus untuk memelihara.

Cara merawatnya cukup dengan meletakkan sarang lebah di lahan sekitar yang banyak tanaman dan menjaga dari serangan semut dan binatang lain. Dengan pengelolaan yang baik, pada saat musim bunga satu buah stup dapat menghasilkan lebih dari 1 liter madu asli dalam waktu kurang dari 2 bulan.

Keberadaan lebah kelulut juga membantu penyerbukan bunga sehingga pohon buah-buahan yang banyak terdapat di desa batu tanam semakin meningkat produksinya.

Pada kegiatan ini, selain kegiatan pelatihan pembuatan stup, cara pemeliharaan hingga pemanenan, diserahkan juga sebanyak 50 buah stup dan koloni lebah kelulut kepada warga masyarakat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved