Berita Kabupaten Banjar

Air Waduk Riam Kanan Menyusut, Hanya Satu Turbin Beroperasi, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman

Hujan tak kunjung turun, kondisi air waduk Riam kanan mengalami penyusutan, praktis lingkungan sekitarnya harus menyesuaikan.

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/nia kurniawan
Seorang ibu berjalan lebih jauh menuju klotok di Tiwingan lama karena kekeringan sebabkan waduk Riam kanan surut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Hujan tak kunjung turun.

Kondisi air waduk Riam kanan mengalami penyusutan, praktis lingkungan sekitarnya harus menyesuaikan.

Tanpa kecuali Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir Pangeran Mochamad Noor yang kini cuma mampu satu turbin untuk 24 jam.

Niki Rendra Adisetiawan, Tim Komunikasi PT PLN (Persero) UIKL Kalimantan, Senin (16/9) ketika dikonfirmasi membenarkan mengenai kondisi air waduk Riam kanan yang mengalami penyusutan.

Akibatnya dari tiga turbin hanya mampu satu turbin pembangkit listrik saja yang aktif sepanjang 24 jam.

Sisa dua turbin hanya stanby.

Baca: Kisah Awal Mula Chrisye Tertarik Dunia Musik, Kisah Piringan Hitam Ayah hingga Kanker Paru-paru

Baca: Pertanda Damai? Melaney Ricardo Pamer Pelukan dengan Elza Syarief Pasca Insiden Elus Nikita Mirzani

Baca: Ketakutan Ammar Zoni Setelah Irish Bella Berhijab Sirna, Eks Ranty Maria Sebut Pria Hidung Belang

Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Makin Bengkak & Tembus Rp 5.534 Triliun, Swasta Paling Besar

"Debit muka air disana sekarang sudah 55,5 meter. Satu Turbin beroperasi 24 jam. Artinya level air waduk riam kanan sekarang tinggal 55,5 meter. Di hari biasa (curah hujan cukup) level nya bisa 65 meteran, nah dengan kondisi seperti itu akhirnya arus airnya gak mampu untuk menggerakkan tiga turbin sekaligus, jadi hanya mampu satu turbin secara full 24 jam," katanya kepada reporter banjarmasinpost.co.id.

Lantas apakah situasi ini akan berpengaruh terhadap pasokan listrik, dia mengatakan bila bicara sistem maka hal ini sekarang akan tetap aman-aman saja.

"Soalnya kan kita sudah interkoneksi antara Kaltimra dan Kalselteng," katanya.

Kondisi ketinggian muka air di waduk yang mulai beroperasi sejak 1973 itu mengalami penyusutan.

Perlu diketahui, dari catatan pada 2 September 2019 tadi saja DMA 56,175 Meter, kini cuma 55,5 meter.

Dulu sekitar tahun 2009, penyusutan air Waduk Riam kanan mengakibatkan PT PLN tidak bisa mengoperasikan semua tiga turbin pembangkit listrik tenaga air.

Akibatnya krisis listrik karena mengalami defisit listrik 16 megawatt dari daya mampu 250 megawatt.

Dulu Untuk bisa mengoperasikan tiga turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sehingga menghasilkan 30 megawatt (MW) dibutuhkan ketinggian air 60 meter.

Dengan kondisi air kritis sekarang, turbin yang dioperasikan hanya satu unit secara bergantian.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved