Kisah Anak anak Repatriasi
Obati Kerinduan pada Orangtua Lewat Video Call dan Chatting
Pantauan di SMKN 1 Martapura di Jalan Pendidikan Nomor 79 RT 03 RW 04, Sekumpul, Martapura, terdapat 28 siswa penerima beasiswa repatriasi.
Apalagi di tempat perantauan mereka mesti menghemat pengeluaran sehingga tak pernah jalan-jalan ke tempat wisata.
"Untung ada video call (VC). Jadi kalau kangen orangtua atau saudara, tinggal VC saja. Saya tiap hari berkomunikasi dengan orangtua, bisa via VC, telepon atau chatting. Paling tidak pagi sebelum sekolah dan sore sepulang sekolah," ucap Abin.
Senada diutarakan Rosmarlyn. Apalagi dia anak tunggal.
"Tiap hari saya VC-an sama orangtua, terutama ibu," akunya.
Namun beda dengan Jessica.
"Saya jarang teleponan, paling seminggu sekali. Tak pernah dicari saya ini," ucapnya yang spontan disambut gelak tawa rekan-rekannya.
Selama hidup di perantauan, mereka tak mengeluh dan tekun belajar.
Mereka juga ingin menggenggam masa depan yang lebih baik.
"Saya bercita-cita ingin menjadi desainer," ucap Jessica.
"Kalau saya ingin jadi fotografer andal," timpal Rosmarlyn.
