Berita Balangan

21 Unit Laptop di SMPN 1 Lampihong Lenyap, Disdik Berikan Alternatif Pembelajaran Hingga UNBK 2020

Hilangnya 21 unit laptop di SMPN 1 Lampihong yang diketahui pada Sabtu (14/9/2019) kemaren, membuat sekolah mengalami kerugian rupiah senilai kurang

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti
Kepala Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Balangan, Rafiul Amal. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Hilangnya 21 unit laptop di SMPN 1 Lampihong yang diketahui pada Sabtu (14/9/2019) kemaren, membuat sekolah mengalami kerugian rupiah senilai kurang lebih Rp 150.000.000.

Kehilangan tersebut nampak sangat disayangkan oleh Kabid Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan, Kabupaten Balangan, Rafiul Amal.

Kepada banjarmasinpost.co.id, Kamis (19/9/2019), Rafiul menerangkan perihal dugaan pencurian yang terjadi di SMPN 1 Lampihong tersebut.

Ia menjelaskan, kemungkinan ruang atau lab komputer yang digunakan sekolah telah dibobol oleh pencuri.

Hal itu terlihat dari ruangan yang mengalami kerusakan pada bagian tralis jendela. Serta adanya kerusakan pada ventilasi ruang penyimpanan laptop.

Baca: Bocoran Formasi Guru & Tenaga Kesehatan Jelang Seleksi CPNS 2019, Cek juga Situs sscasn.bkn.go.id

Baca: Cut Meyriska & Roger Danuarta Bicara Kehamilan Pasca Sebulan Menikah, Teman Marcella Simon Ucap Ini

Baca: Soal Kementrian LH Segel Lahan Perusahaan, Walhi: Jangan-jangan Hanya Demi Memuaskan Jokowi?

"Jadi laptop itu disimpan oleh pihak sekolah dalam ruangan yang di dalamnya ada ruangan lagi. Biasanya ruangan besar digunakan untuk aktivitas belajar siswa saat pembelajaran komputer, simulasi UNBK dan pelaskanaan UNBK. Kemudian ada satu ruangan kecil sebagai penyimpanan dalam ruang yang sama," ucap Rafiul.

Karena kasus pembobolan itu pula, SMPN 1 Lampihong pun kehilangan alat untuk pelaskanaan UNBK pada 2020 mendatang. Sementara untuk proses belajar mengajar jelas Rafiul masih tidak begitu terhambat.

21 unit komputer yang hilang diketahui merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan untuk pelaskanaan UNBK 2018 kemaren.

Semua unit ujar Rafiul dianggarkan dalam APBD tahun 2018, sehingga bisa dibagikan ke tiga sekolah. Satu di antaranya merupakan SMPN 1 Lampihong.

Perihal pergantian laptop yang hilang tersebut, Rafiul mengatakan, untuk tahun 2019 ini sudah tidak mungkin dianggarkan.

Terlebih anggaran murni juga sudah berjalan. Sehingga pada 2020 mendatang, sekolah pun jelasnya masih belum bisa mendapatkan laptop baru.

Karena belum adanya laptop hingga pada UNBK 2020, Rafiul sudah mengkomunikasikan hal tersebut kepada pihak sekolah. Jelasnya ada beberapa solusi atau alternatif yang ditawarkan.

Di antaranya, saat UNBK pada 2020 mendatang, begitupun untuk simulasi, para guru meminjamkan laptop mereka. Ditambah dengan memanfaatkan komputer yang ada di sekolah. Alternatif lainnya yakni SMPN 1 Lampihong terpaksa harus menginduk dengan sekolah lain, hingga adanya laptop di sekolah tersebut.

Hingga saat ini, kasus pembobolan tersebut masih ditangani Polsek Lampihong. Rafiul pun berharap, pihak kepolisian bisa menemukan sejumlah laptop yang hilang. Sehingga pihak sekolah dan siswa bisa kembali menggunaan alat elektronik tersebut.

Ia pun menyanyangkan kenapa sekolah yang menjadi sasaran pencurian. Padahal tempat tersebut merupakan milik pemerintah, masyarakat, siswa dan orangtua.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved