Berita Batola
Pembangunan Gedung SMKN di Alalak Handil Bakti Molor, Kadisidik Batola Lakukan ini
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Batola, Drs Sumarji MAP akhirnya menelpon Kadisdik Kalsel, Drs Yusuf MAP.
Penulis: Edi Nugroho | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Batola, Drs Sumarji MAP akhirnya menelpon Kadisdik Kalsel, Drs Yusuf MAP.
Telpon ini terkait rencana Dinas Pendidikan Kalsel yang akan membangun SMKN di lahan seluas 3 hektare yang dibeli Pemkab Batola tahun 2013 silam senilai Rp3 Miliar di RT 51, Jalur 16, Kompleks Persada Baru 2, Kelurahan Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, kabupaten Batola, pada pertengahan 2019 yang belum terealiasi.
“Iya alhamdulillah kita sudah menelpon Kadisdik Kalsel, Drs Yusuf MAP baru saja. Kata Pak Yusuf, pembangunan SMKN di Alalak baru saja selesai lelang dan ada pemenang proyeknya. Insya Alloh, pembangunan gedung SMKN di Alalak pada akhir triwulan ke empat, atau 1 Oktober 2019 ini,” kata Sumarji, Jumat (20/9/19).
Menurut Sumarji, pada akhir 2018 lalu sudah ada pengukuran lahan oleh Dinas Pendidikan Kalsel untuk rencana pembangunan SMK di Alalak.
Baca: Gimmick Lamaran Vicky Prasetyo & Sahila Hisyam Depan Raffi Ahmad? Terungkap Sosok Asli Ayah Sahila
Baca: Balasan Maia Estianty Saat Anang Hermansyah Usul Undang Ahmad Dhani, Krisdayanti Bukan Soal Syahrini
Baca: Curhat Pilu Muzdalifah Pasca Kabar Jual Rumah Mewah, Istri Fadel Islami Minta Tak Asal Berkomentar
“Dinas Pendidikan Kalsel sudah ada menghubungi saya untuk pembangunan SMKN tersebut dan melakukan survai ke lokasi. Dana tahap awal pembangunan SMK Alalak itu Rp1 miliar pada 2019 ini,” katanya.
Sumarji menyambut positif rencana pembangunan SMK di Alalak ini.
Selama ini lulusan lima SMPN yang mencapai 500 siswa lebih di kawasan Kecamatan Alalak, Kabupaten Batola, setiap tahun bingung mencari SMA.
SMAN 1 Alalak tak sanggup menampung lulusan lima SMPN di kecamatan yang mencapai 500 siswa.
“Iya, ini menjadi masalah bertahun-tahun di Batola yang belum terpecahkan. Angka putus sekolah juga banyak. Siswa lulusan lima SMPN di Kecamatan Alalak mencapai 500 siswa. Sementara SMAN1 Alalak cuma mampu menampung sekitar 250 siswa. Dengan dibangnunya SMK tahun ini, merupakan solusi dari lulusan SMP Alalak yang bingung cari SMA atau SMK,” katanya.
Dijelaskan Sumarji, siswa-siswa yang belum tertampung di SMAN 1 Alalak, otomatis mencari sekolah ke kota terdekat, yakni Banjarmasin.
Namun sekitar 250 siswa lulusan sejumlah SMP di Alalak juga terkendala sistem zonasi untuk masuk ke luar kabupaten.
“Dulu, rencananya akan kita bangun SMK pelayaran saat kewenangan SMK masih di Kabupaten Batola. Tapi saat ini kewenangan SMK sekarang sudah di tangan provinsi Kalsel. Rp1 miliar, cukup tahap awal bangun ruang kelas dan kantor,” katanya.
(Banjarmasinpost.co.id/edi nugroho)
