Kriminalitas Kaltim

Sebelum Masuk Parit dan Tewas Ditembak Petugas BNN, Pembawa Narkoba Berencana Ambil Paket ke Kampus

Sebelum tertangkap, personel BNNP Kaltim melakukan pengejaran terhadap pelaku mulai dari Jalan Ir Juanda, sekitar fly over.

Editor: Elpianur Achmad
Tribunkaltim.co/ Cahyo Wicaksono
DARURAT NARKOBA - Mobil merah yang dikendarai terduga pelaku peredaran narkoba masuk ke saluran air di simpang empat Sempaja, Jalan M Yamin, Samarinda Jumat (20/9/2019). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA - Tangis Ike Siringge (23) pecah sesaat setelah berada di ruang jenazah RSUD AW Syahranie.

Menggunakan pakaian tahanan warna biru khas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, dengan borgol masih melingkar di pergelangan tangannya, Ike pun tampak lemas saat melihat jenazah suaminya telah terbungkus kain kafan.

Ike merupakan wanita asal Sangatta, Kutai Timur yang telah menikah dengan Irwan alias Wawan (35) kurang lebih setahunan lebih.

Ike tidak pernah menyangka, suaminya meninggal ditangan aparat akibat tertembus timah panas.

Ditemui disela mengatar jenazah berangkat ke Sangatta, tidak banyak yang dapat dikatakan oleh Ike.

Kondisinya masih shock, membuatnya sangat hemat bicara.

Namun demikian, Ike tetap mau menjawab pertanyaan dari awak media yang menemuinya di ruang tunggu kamar jenazah RSUD AW Syahranie.

Baca: Kabur dari Kejaran BNN, Mobil Sewaan Pengedar Narkoba Masuk Parit, Pelaku Tewas Tertembak di Kepala

Ike menuturkan, dirinya berangkat ke Samarinda bersama suami dan dua temannya, Mike Riski (20), serta seorang pria hanya untuk jalan-jalan saja.

Namun, dirinya tidak mengetahui ada maksud lain yang hendak dilakukan oleh suami dan seorang teman pria yang merupakan kekasih dari Mike Riski.

"Diajak ke Samarinda karena kan memang jarang ke sana. Jadi, saya ikut saja," ucapnya, Sabtu (21/9/2019).

Lanjut dirinya menjelaskan, sebelum berangkat ke Samarinda sekitar pukul 08.00 Wita, Jumat (20/9) kemarin, dirinya sempat diberitahukan keberangkatan ke Samarinda sekaligus mengambil paket di salahsatu ekspedisi.

Namun, ketika sampai di Samarinda, ada yang menelpon agar mengambil paketan tersebut ke kampus yang dirinya tidak ketahui alamatnya.

"Tidak jadi ke ekspedisi. Saat di perjalanan ada yang nelpon, nyuruh ke kampus. Alamat kampus itu saya tidak tahu, di sana agar mengambil paketan.

Setelah diambil dan dimasukan ke mobil, tidak lama kemudian yang ngejar kami pakai motor," tuturnya.

Baca: Info CPNS 2019, Simak Daftar Hoaks & Kesalahan Pendaftaran Jelang Seleksi Penerimaan CPNS 2019

Ketakutan atas aksi kejar-kejaran tersebut, dirinya pun sempat sembunyi di bawah kursi tengah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved