Berita Regional
Dua Tahun Dipaksa Mengemis dan Alami Penyiksaan, Begini Cerita MS Saat Terbebas Dari Orang Tuanya
Selama dua tahun MS harus hidup susah menjadi pengemis. Ia pun, kerap mengalami penyiksaan dari orang tua yang memerasnya
BANJARMASINPOST.CO.ID - Selama dua tahun lamanya, seorang bocah berinisial MS harus menjalani hidup susah sebagai pengemis.
Jika itu tidak dilakukannya atau hasil yang didapat tak sesuai didapat, MS mengalami penyiksaan. Kepalanya dipukul, diikat ke kayu jendela, dan diikat dengan rantai besi.
Penderitaan MS berakhir setelah seorang bintara pembina desa (Babinsa) Serda Maulana menghentikan eksploitasi dirinya oleh kedua orang tuanya.
Dia pula, bersama aparat desa, membawa MI (35) dan UG (35), orangtua MS ke Mapolres Lhokseumawe, 19 September 2019.
“Korban MS, dipaksa mengemis, dan uangnya dipakai kedua orang tuanya untuk mengisap sabu-sabu. Cerita ini diakui oleh, MI dan UG,” kata Serda Maulana, Jumat (20/9/2019).
Baca: Sikap Roger Danuarta Suami Cut Meyriska Buat Kagum Ustadz Felix Siauw dan Yusuf Mansur
Baca: LIVE TRANS7! Link Live Streaming TV Online MotoGP Aragon 2019 di Trans 7, Marc Marquez Pole Position
Baca: Datang Tanpa Gelar, Fauzi Kalahkan Dua Pecatur Bergelar Master Nasional
Baca: Curhat Masa Lalu Kelam Ammar Zoni Suami Irish Bella Hingga Dapat Peringatan Ustaz Abdul Somad
Menurut keterangan kedua pelaku saat ditangkap, uang hasil mengemis anaknya MS, digunakan untuk beli sabu-sabu dan sisanya digunakan untuk belanja.
MI, sambung Maulana selama ini tidak bekerja.
Semata-mata mengandalkan hasil mengemis anak tirinya itu.
Jika tidak membawa uang, maka MS disiksa, dipukul bagian kepala, diikat ke kayu jendela, dan diikat dengan rantai besi.
Dalam sehari MS bisa membawa uang Rp 200.000-Rp 300.000.
Hasil penyidikan Polres Lhokseumawe menyebutkan, kedua tersangka itu itu memaksa anaknya mengemis sejak MS berusia enam tahun.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang mengatakan, kasus eksploitasi anak ini selama dua tahun, sejak anak tersebut berusia enam tahun.
Awalnya anak itu tidak mau, namun dipukuli sehingga terpaksa mengemis.
“Jika anak ini pulang tanpa membawa uang hasil menemis minimal Rp 100 ribu, maka anak tersebut kembali mendapat kekerasan,”kata Indra.
Jika tidak membawa uang, maka MS akan dipukuli oleh kedua orangtuanya. Bahkan, pernah dipukul pakai palu di bagian kepala.
