Kerusuhan di Wamena
Kerusuhan Massa di Wamena Papua Meluas Bandara Ditutup Sementara, Warga Ketakutan Ngungsi ke Polres
Massa dilaporkan membakar kompleks Kantor Bupati Jayawijaya, pertokoan, dan rumah warga. Bahkan, bandara setempat ditutup sementara.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAYAPURA – Kerusuhan massa buntut aksi unjuk rasa ribuan warga beserta pelajar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin (23/9/2019) makin meluas. Massa melakukan aksi anarkistis dan pengrusakan.
Dilansir dari Kompas.com, massa dilaporkan membakar kompleks Kantor Bupati Jayawijaya, pertokoan, dan rumah warga. Bahkan, bandara setempat ditutup sementara.
Pastor John Jonga yang berada di Wamena, saat dihubungi Senin, mengatakan, unjuk rasa berlangsung sejak pukul 08.00 WIT yang dimulai di Jalan Bhayangkara. Menurut dia, unjuk rasa dipicu kekesalan warga atas dugaan ujaran rasialisme dari seorang guru ke salah satu siswa SMA PGRI Wamena pada 21 September 2019.
“Massa tak hanya pelajar asli Papua dari SMA PGRI tetapi juga dari seluruh sekolah di Wamena. Tiba-tiba saja terjadi pembakaran dan adanya tembakan dari aparat keamanan,” ungkap John.
Baca: Kerusuhan Massa Demo Pelajar di Wamena Papua Makin Meluas, Kantor Bupati Jayawijaya Dibakar
Baca: Buntut Perkataan Rasial Oknum Guru, Demonstrasi Pelajar di Wamena Berujung Rusuh
John menambahkan, bunyi tembakan di Kota Wamena hingga pukul 13.00 WIT telah terhenti. Namun, masih ada sejumlah bangunan yang dibakar massa
Yudhi, salah satu warga di Wamena mengaku, sejumlah warga yang berasal dari luar Wamena sangat ketakutan dan memilih mengungsi ke kantor Kodim 1702 Jayawijaya dan Polres Jayawijaya.
Ia menuturkan, sejumlah kantor yang terbakar seperti Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayawijaya, Bappeda Jayawijaya, serta Badan Pengelolaan dan Keuangan Daerah Kabupaten Jayawijaya.
“Saya bersama keluarga mengungsi ke Polres Jayawijaya agar keamanan lebih terjamin. Kami sangat ketakutan dengan adanya insiden ini,” tutur Yudhi.
Pihak maskapai mengatakan bandara ditutup hingga situasi keamanan di Wamena kondusif.

KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Rudolf Albert Rodja.
Kericuhan di Wamena juga menyebabkan bandara setempat untuk sementara ditutup. Erna Tapi, salah satu warga mengaku, pesawat Trigana Air yang ditumpanginya menuju Wamena terpaksa kembali ke Jayapura pada Senin pagi.
“Pihak maskapai mengatakan bandara ditutup hingga situasi keamanan di Wamena kondusif. Mereka akan menghubungi kami jika bandara telah dibuka kembali,” tutur Erna.
Penulis : Fabio Maria Lopes Costa/Kompas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: Kerusuhan Landa Wamena, Bandara Ditutup Sementara
