Komunitas Penghobi Tamiya
Rela Rogoh Kocek Sendiri Ikut Lomba di Ajang Nasional
Meski tak sepopuler saat hadirnya serial kartun Dash Yonkuro, yang mengisahkan seorang anak menyukai mobil mini four wheel-drive (4WD)
Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Meski tak sepopuler saat hadirnya serial kartun Dash Yonkuro, yang mengisahkan seorang anak menyukai mobil mini four wheel-drive (4WD), keberadaan penghobi Tamiya di Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin tidak bisa dipandang sebelah mata.
Meski tidak sebanyak pemain game android mobile legend, PUBG serta lainnya, konsistensi mereka menekuni hobi tersebut dari masa ke masa juga patut diacungi jempol.
Fahrudin atau akrab disapa Udin Babe menyebutkan ada sebanyak seratus orang lebih penghobi Tamiya saat ini.
Mereka bahkan tidak hanya berasal dari kota berjuluk seribu sungai melainkan juga kabupaten dan kota lainnya.
Baca: Dulu Jadi Mainan Favorit Anak Laki-laki, Sekarang Penggemar Tamiya Banyak dari Kalangan ini
Baca: Sempat Beralih Hobi ke Mobil Remote Control, Udin Babe Ternyata Tak Bisa Berpaling dari Tamiya
"Iya ada dari Barabai, Kandangan, Rantau dan bahkan terjauh dari Tanjung, Kabupaten Tabalong pun ada. Mereka biasanya berkumpul saat ada event Tamiya digelar di suatu tempat," jelasnya.
Selain itu di kota Banjarmasin sendiri, Udin Babe mengatakan biasanya para penghobi Tamiya rutin menggelar latihan bersama setiap Rabu malam.
Latihan itu biasanya mereka lakukan di sebuah ruko kawasan Jalan Brigjen Hasan Basry, Kecamatan Banjarmasin Utara.
"Biaya pun murah, kadang Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, teman-teman sudah puas main sampai larut malam," ujar Udin.
Baca: Sesuai Foto, Video Pranikah Ahok BTP & Puput Nastiti Devi Beredar, Eks Ajudan Veronica Tan Disorot
Baca: Alasan Sebenarnya Luna Maya Enggan Pamer Calon Suami, Trauma Peristiwa Syahrini-Reino Barack?
Berangkat dari niat ingin menyatukan dan memelihara keakraban lebih luas itu pulalah, hingga melahirkan sebuah komunitas.
Komunitas tersebut tambah Udin Babe lagi bernama Kalimantan Selatan Standart Tamiya Original (KALISTO).
Sesuai namanya komunitas ini mewadahi para penghobi Tamiya di Kalsel.
"Biasanya melalui event perlombaan yang kami laksanakan. Sehingga dari momen itulah para anggota berkumpul dan saling bersilaturahmi," jelasnya.
Tak tertinggal mobil mini 4WD yang masing-masing dibawa para peserta untuk menjajal lintasan berliuk serta sedikit tanjakan demi beradu kecepatan.
Meski berhadiah hanya ratusan ribu hingga jutaan rupiah, namun event Tamiya tambah Udin Babe tidak pernah sepi karena para peserta menjadikan momen tersebut sekaligus wadah bersilaturahmi.
"Berbicara event Tamiya di Kalsel cukup sering, bahkan bila tidak ada aral setahun bisa digelar sebanyak dua kali. Dan tidak jarang juga teman-teman membawa nama daerah turut berkompetisi di event Tamiya tingkat nasional meskipun dengan biaya sendiri," jelasnya.
(banjarmasinpost.co.id /Ahmad Rizki Abdul Gani)
