Lifestyle

7 Hal Positip yang Terjadi Pada Tubuh Saat Setop Mengonsumsi Pemanis Buatan

Pakar metabolisme, Caroline Cederquist, banyak orang mengonsumsi lima atau enam kali soda diet agar kenyang sepanjang hari tanpa menumpuk kalori.

Editor: Elpianur Achmad

Menurut Dr Cederquist, banyak orang beranggapan gula murni lebih sehat daripada pemanis buatan.

Padahal, gula murni mengandung kalori kosong yang menyebabkan kenaikan berat badan. Untuk menghindari hal ini, ganti minuman diet dengan air atau teh herbal tanpa pemanis.

Selain itu, pastikan kita mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat dan serat agar kenyang lebih lama.

3. Keinginan mengonsumsi makanan manis hilang

Dalam penelitian yang dilakukan University of Sydney, makanan yang mengandung pemanis buatan membuat sistem otak kita berpikir membutuhkan lebih banyak gula dan kalori.

"Temuan ini semakin memperkuat gagasan varietas 'makanan bebas gula' dan olahan mungkin tidak memiliki banyak manfaat seperti yang kita perkirakan," kata penulis studi Herbert Herzog.

Makanan manis.
Makanan manis. (http://kabarrakyat.co)

Ketika otak menginginkan makanan manis dan tidak mendapatkan kalori yang diharapkan, keinginan untuk mengonsumsi makanan manis itu perlahan menghilang.

Tanpa pemanis buatan, keinginan tersebut bisa kita atasi dengan maksimal.

4. Risiko diabetes berkurang

Ilustrasi gula
Ilustrasi gula (chokja)

Pemanis buatan juga dapat meningkatkan diabetes tipe 2. Riset 2009 dalam jurnal Diabetes Care menemukan mengonsumsi soda diet sebagai pengganti gula dapat meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2 sebesar 67 persen.

Para peneliti menemukan, minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dan lingkar pinggang yang lebih besar.

Dua hal itulah yang memicu penyakit diabetes. Karena pemanis buatan bebas kalori, inilah yang menyebabkan naiknya keinginan untuk mengonsumsi makanan manis karena bebas kalori.

5. Mengatasi sakit kepala

Pemanis buatan bisa memicu sakit kepala karena kekurangan kafein.

Namun menurut Dr Cederquist, rasa sakit itu dapat mereda seiring waktu dan dapat diminimalisir dengan mengurangi kafein secara perlahan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved