Berita Banjarbaru

Rehabilitasi Klinik Pratama BNNK Banjarbaru Terus di Maksimalkan, Ratusan Pecandu Sudah Tertangani

Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarbaru memiliki klinik rehabilitasi kepada para korban penyalahgunaan narkoba.

Penulis: Aprianto | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/aprianto
Klinik Pratama BNNK Banjarbaru saat melayani warga bikin surat SKHPN. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarbaru memiliki klinik rehabilitasi kepada para korban penyalahgunaan narkoba.

Klinik Pratama BNNK Banjarbaru ini berada di Jalan Trikora Banjarbaru yang masih satu atap dengan kantor BNN Kota Banjarbaru.

Klinik ini memiliki dokter umum, dr Daryl Alfitri, Perawat H Anwar Radi, Psikologi Deni Rahmat dengan berbagai fungsi dan pelayanannya.

Mulai dari rehabilitasi rawat jalan, konsultasi adiksi dan konsultasi keluarga, pasca rehabilitasi, asesmen terpadu, rujukan rehabilitasi rawat inap, hingga bisa membuatkan surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika (SKHPN)

Senin Seleksi CPNS 2019 Dibuka, Sekali Lagi! Catat Lalu Diingat Alur dan Syarat-syaratnya

Mulan Jameela Digerayangi Perasaan Rindu Pelukan Pria Ini, Eks Duet Maia Estianty: Hallooo Sayang!

Ritual Khusus Ruben Onsu Jika Hari Terakhirnya Datang, Ayah Betrand Peto Persiapkan Ini

Penanganan rehabilitasi yang dilakukan oleh BNNK Banjarbaru ada rawat jalan dan rawat inap.

Untuk rawat jalan dilaksanakan di Klinik Pratama BNNK Banjarbaru di Trikora.

Sementara rawat inap akan dirujuk ke beberapa instansi terkait, semisal RSJD Sambang Lihum, IPWL Kemensos Kalsel hingga Balai Besar Rehabilitasi BNN RI di Bogor.

Kepala BNNK Banjarbaru, AKBP Sugito didampingi Kasi Rehabilitasi, Aguswin, mengatakan ada 117 pasien yang datang secara sukarela untuk menjalani rehabilitasi ke BNN Kota Banjarbaru.

"Jumlah ini sejak awal 2019 sampai saat ini, kebanyakan mereka diantar oleh kekuarganya untuk diminta lakukan rehabilitasi" kata Sugito, Jumat, (8/11).

Dari total pasien yang direhabilitasi, jenis narkotika yang mendominasi dikatakannya masih didominasi dengan sabu-sabu, dengan persentase mencapai 54 persen.

"Untuk yang campuran beberapa jenis itu persentasinya 28,6 persen, ekstasi ada 8,6 persen serta sisanya penyalahgunaan obat yakni 7 persen," lanjutnya.

Ditanya soal rentang umur atau kelompok usia, Pasien rehab masih didominasi oleh kalangan Pelajar dan mahasiswa dengan persentasenya mencapai 45 persen.

"Untuk usia di rentang 25-40 tahun itu hanya 32,4 persen. Sisanya dari 15-19 tahun serta 20-24 tahun," tambahnya.

Terkait dengan jumlah pasien rehab itu, Sugito menyebutkan memang meningkat dibanding tahun 2018, dengan pasien rehabilitasi yang mereka tangani 85 pasien tahun lalu.

"Artinya memang kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk melakukan rehabilitasi kepada keluarganya yang diketahui sebagai pengguna narkotika. Peningkatan ini kita artikan sebagai salah satu hal yang baik lantaran masyarakat makin sadar untuk turut menindaklanjuti korban penyalahgunaan narkoba," bebernya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved