Berita Banjar
Penyakit Jembrana Masih Hantui Peternak Sapi di Banjar, Disbunak Lakukan Ini
Pengembangan ternak besar terutama sapi di Kabupaten Banjar juga masih dihantui penyakit jembrana.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Seperti di daerah lainnya di Kalimantan Selatan (Kalsel), pengembangan ternak besar terutama sapi di Kabupaten Banjar juga masih dihantui penyakit jembrana.
Informasi diperoleh, beberapa bulan lalu penyakit jembrana muncul di wilayah Cindaialus, Kecamatan Martapura. Hal itu sempat merisaukan peternak di daerah ini terutama di wilayah sekitar.
"Ya tentu lah takut karena kan jembrana itu bisa menyebabkan kematian sapi. Untungnya saat itu tak sampai meluas. Semoga pihak dinas bisa mengatasinya agar tidak muncul lagi di Banjar ini," ucap Madi, peternak sapi di Martapura, Kamis (28/11/2019).
Ia menuturkan temannya yang memiliki sapi di Kecamatan Mataraman pun turut risau karenanya. Maklum penyakit itu bisa menyebar secara cepat dan jika telah terserang kondisi fisik sapi cepat menurun secara drastis.
• Egy Main! Live Streaming TVRI & RCTI - Timnas U-23 Indonesia vs Singapura Sepakbola SEA Games 2019
• Masih Nihil, Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Tabuk Berlanjut dengan Penyelaman
• Tangis Nagita Slavina Gara-gara Perjanjian Pranikah Raffi Ahmad, Ibu Rafathar Ternyata Mau Begini
• Sosok Pengganggu Hidup Citra Kirana Disebut Jelang Pernikahan dengan Rezky Aditya, Bukan Ali Syakieb
Penyakit Jembrana adalah penyakit hewan menular pada sapi Bali yang disebabkan oleh virus.
Wabah penyakit Jembrana pertama kali terjadi di Bali pada tahun 1964. Selain itu penyakit Jembrana dapat menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga hewan rentan terhadap penyakit lainnya.
Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar tak tinggal diam. Mereka secara berkala melakukan upaya preventif atau pencegahan untuk mengisolasi kemunculan penyakit jembrana maupun penyakit lainnya.
Kegiatan yang dilakukan yakni pengobatan massal sekaligus vaksinasi jembrana serta pemberian obat cacing dan pemeriksaan kebuntingan. Terkini, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Batangbanyu, Kecamatan Sambungmakmur. "Rabu pekan kemarin kami ke lapangannya," ucap Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Disnakbun Banjar, H Djoko Susilo, Kamis (28/11/2019).
Sepekan sebelumnya, lanjut Djoko, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Desa Sungailurus yang juga berada di wilayah Kecamatan Sambungmakmur.
"Sebanyak 150 ekor sapi yang kami sasar di dua desa tersebut. Jenisnya yakni sapi Bali dan peranakan ongole atau PO," bebernya.
Pejabat eselon III di Bumi Barakat ini mengatakan kegiatan tersebut bersifat rutin dalam upaya memelihara kesehatan ternak. Termasuk untuk menangkal penyakit jembrana.
Djoko mengakui beberapa bulan lalu sebelum Hari Raya Iduladha penyakit jembrana sempat muncul di Cindaialus. Namun pihaknya telah bergerak cepat sehingga penyakit tersebut tak menyebar.
• Tiga Rumah Warga Rusak Akibat Puting Beliung, Personil Koramil Aluhaluh Lakukan Ini
• Hari Kelima Pasca Kebakaran di Pulau Sebuku, Korban Harapan Material Bangunan dan Peralatan Dapur
• Perselingkuhan Marshanda & Arya Satria Dituduhkan Karen Pooroe, Mantan Baim Wong Ancam Lakukan Ini
Diakuinya penyakit jembrana menjadi perhatian khusus mengingat dampaknya dapat menyebabkan kematian sapi sehingga dapat menimbulkan kerugian besar bagi peternak. Karena itu vaksinasi jembrana akan terus diperluas ke seluruh sentra ternak di daerah ini.
"Selanjutnya kami akan bergerak ke Kecamatan Sungaipinang yang juga lumayan banyak populasi sapinya. Kalau di kecamatan lainnya sudah lebih dulu kami datangi," tandasnya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
