BPost Cetak

Demi Beri Layanan Gratis Hapus Tato untuk Masyarakat, Deddy Rela Beli Alat Puluhan Juta

Deddy Purnomo sejak awal 2019 lalu ayah tiga anak ini membuka layanan penghapusan tato secara cuma-cuma

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BPost Cetak
BPost Edisi Senin (2/12/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Menjalankan usaha tak selamanya mencari laba. Inilah prinsip seorang Deddy Purnomo dalam menjalankan beragam usahanya.

Sejak awal 2019 lalu ayah tiga anak ini membuka layanan penghapusan tato secara cuma-cuma. Ini bagian dari derma sosial dari usaha klinik kecantikan miliknya yang berkantor pusat di depan Tugu PKK, Jalan Pancasila, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala).

Sedikitnya 90 orang yang telah tertangani (remove tatto). Saat ini yang masih dalam penanganan sebanyak 30 orang.

Ini mengingat penghapusan tato tak bisa dilakukan secara instan, tapi bertahap hingga berpekan-pekan, bahkan berbulan-bulan.

Citra Kirana Akad di Bandung

Kuasa Kuantitas

Lebih Menguntungkan, UPPB Pelita Abadi Ajak Petani Jual Karet Kering, Targetkan 200 Ton per Bulan

Menhan Prabowo Tak Hadiri Reuni Akbar 212, Berikut Alasannya Eks Suami Titiek Soeharto Ini

Kebetulan ia berprofesi sebagai seorang polisi (brigadir)--Banit Satuan Binmas Polres Tala--Deddy memperluas layanan hapus tato gratis tersebut bekerjasama dengan Polres Tala sejak era kepemimpinan Kapolres AKBP Sentot Adi Dharmawan SIK MH hingga sekarang.

“Jadi sekarang bagi yang ingin menghapus tato bisa datang ke Klinik kami atau ke Mapolres Tala,” tandas lelaki kelahiran Pelaihari Januari 1986 ini,” Minggu (1/12).

Jadwal layanan tiap Senin dan Kamis mulai pukul 09.00 Wita. Tapi lantaran keterbatasan peralatan (cuma satu alat), hanya dua orang (pasien) yang mampu ditanganinya setiap hari.

Tenaganya yakni Deddy dan satu orang rekannya di Binmas (urkes polres) serta Tim Ghanisa dari klinik kecantikan miliknya.

Sang istri, Hj Rifatul Minnah, juga selalu terlibat karena merupakan tenaga ahli kecantikan di klinik tersebut. “Saya dapat ilmu menghapus tato juga belajar dari istri. Menghapus tato perlu keahlian khusus, tak bisa dilakukan secara otodidak,” tandas Deddy.

Perlengkapan penghapus tato pun tak murah, harganya puluhan juta dan bahkan hingga ratusan juta. Klinik kecantikan milik Deddy memiliki satu unit alat senilai Rp 45 juta.

Meski investasinya tak murah, namun Deddy tak merasa rugi memberikan layanan tersebut. Baginya, itu sarana mendekatkan diri dan membantu masyarakat yang ingin ‘hijrah’ namun terkendala biaya.

Dikatakannya, menghapus tato memang mahal. Jika dilakukan di layanan umum (komersil), biayanya sekitar Rp 200 ribu per sentimeter.

Dapat dibayangkan betapa banyak uang yang mesti disiapkan jika selujur tubuh dipenuhi tato.

“Pernah ada orang bertato yang tanya-tanya di klinik komersil, biayanya mencapai Rp 50 juta.Kasihan. Itulah mengapa saya tergerak hati untuk membantu orang-orang yang ingin hijrah seperti itu,” tuturnya.

Mengenai prosedur layanan hapus tato, Deddy menuturkan peserta lebih dulu melengkapi persyaratan keterangan bebas HIV, diabetes, dan hepatitis.

Selanjutnya bisa datang ke Mapolres Tala atau ke klinik kecantikan miliknya.

Berikutnya yakni penjadwalan sesuai antrean. Kemudian untuk proses penghapusan tato dilakukan bertahap.

“Tato tinta warna dan agak tebal misalnya, penanganannya hingga 78 kali. Jika tintanya cuma hitam, cukup tiga hingga empat kali dengan termin sebulan sekali,” ujar owner Ghanisa Aesthetic Indonesia ini.

Apakah ada hambatan? “Efek samping menggunakan laser ND yang ini tidak begitu besar, paling hanya perbedaan warna kulit. Nanti lama-kelamaan juga akan memudar diolesi salep,” timpalnya.

Layanan hapus tato gratis di Polres Tala merupakan yang pertama di lingkup Polri di negeri ini. Mulai Oktober 2019 RS Bhayangkara Polda Kalsel dan Poltabes Surabaya juga memberikan layanan serupa.

Tak heran jika pasien yang datang ke Polres Tala maupun ke klinik kecantikan milik Deddy lumayan banyak. Mereka tak cuma warga Kalsel atau dari provinsi tetangga, namun juga dari sejumlah daerah di Indonesia.

Berkat derma sosialnya itu, Deddy pun mendapat penghargaan dari Kapolres Tala.

Ia juga kerap meraih penghargaan gemilang di bidang usaha kuliner yang ditekuninya yang kini telah memiliki mitra usaha di sejumlah kota di Indonesia. Termasuk klinik kecantikannya yang juga telah merambah di tujuh kota hingga ke Perawang, Pekanbaru.

Gol Lionel Messi di Menit Akhir Menangkan Duel Barcelona Vs Atletico Madrid 1-0, Griezmann Disiuli

Man United Gagal Menang di Old Traford, Ditahan Aston Villa 2-2

Debut Ljunberg, Arsenal Nyaris Kalah Lawan Norwich, Aubameyang Cetak 2 Gol Selamatkan The Gunners

Di antaranya Deddy pernah meraih Profesi Award 2018 dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr H Sutiyoso kategori Anugerah Pengusaha Muslim Berprestasi 2018. Anugerah Bisnis Kemitraan Terpercaya 2018 dari Anugerah Prestasi Indonesia, dan Anugerah Wirausaha Indonesia 2019 Dari Tras N Co Indonesia & Media Franchise Global.

Meski demikian Deddy tetap dapat menunaikan tugasnya sebagai polisi secara baik. Itu karena dalam menjalankan usaha, ia lebih berperan dalam hal manajerial dan promosi.

Klinik kecantikan misalnya, ia percayakan pada sang istri. Sedangkan usaha kuliner, ia membangunnya dengan konsep founder bersama (tiga orang).(roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

DPR dan Sikap Kontraproduktif

 

Kurikulum Rakyat Sekolah Partai

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved