Ekonomi dan Bisnis

Kekayaanya Capai Rp Rp 522,2 triliun, Bos Jarum Tetap Paling Tajir, Ini Sumber Pendapatannya

Kenaikan saham BCA mendorong kenaikan kekayaan bos Jarum yang saat ini mencapai 37 miliar dolar AS atau setara Rp 522,2 triliun.

Editor: Hari Widodo
KOMPAS IMAGES
Menara BCA 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2019 baru-baru ini telah dirilis Forbes.

Tidak banyak perubahan sosok pengisi daftar orang-orang terkaya dalam rilis forbes tahun ini.  Hanya sejumlah taipan terkaya di Indonesia itu mengalami peningkatan kekayaan.

Total keseluruhan kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia meningkat sebesar dolar AS 5,6 miliar atau sekitar 78,4 triliun (kurs Rp 14.000).

Jika digabung, jumlah kekayaan mereka menembus 134,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.884 triliun.

Kenaikan kekayaan bersih orang terkaya Indonesia didorong kenaikan saham perusahaan yang dimilikinya.

Sakit Hati Lihat Istrinya di Hotel Bersama Pria Lain, Tukang Tambal Ban Bakar Jukir sampai Tewas

Anang Hermansyah dan Maia Estianty Berbeda Pendapat, Gara-gara Mahalini di Indonesian Idol 2019

Kepastian Soal Hak Asuh Anak, Tsania Marwa Kesulitan Bertemu Atalarik Syah

Jelang Timnas U-22 Indonesia Vs Vietnam Final SEA Games 2019 - Vietnam Mengurung Diri

Forbes seperti dikutip Kompas.com pada Senin (9/12/2019), pemilik perusahaan rokok Djarum, Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, kembali menduduki posisi orang paling tajir di Indonesia.

Selain bisnis rokok, kekayaan dua bersaudara ini ditopang oleh Bank BCA.

Kenaikan saham bank swasta terbesar di Indonesia ini mendorong kenaikan kekayaan mereka yang saat ini mencapai 37 miliar dolar AS atau setara Rp 522,2 triliun.

Dalam catatan Bursa Efek Indonesia, saham Bank BCA mengalami kenaikan hingga 32 persen dalam kurun waktu satu tahun.

Ini artinya, dua bersaudara ini kokoh menempati posisi teratas orang terkaya Indonesia selama kurun waktu 11 tahun berturut-turut versi Forbes.

Baik Djarum maupun BCA menjadi induk dari banyak anak perusahaan.

Di luar rokok dan perbankan, Grup Djarum lewat GDP Venture, kini juga berekspansi dalam modal ventura yang banyak berinvestasi pada sejumlah perusahaan startup besar.

Mengutip situs GDP Venture, beberapa perusahaan yang disuntik modal oleh GDP Venture antara lain Kaskus, Gojek, tiket.com, Blibli.

Perusahaan ventura ini juga berinvestasi pada sejumlah media berbasis online.

Selain Budi Hartono dan Michael Bambang, pemilik perusahaan rokok lain yang menempati posisi teratas orang terkaya Indonesia yakni Susilo Wonowidjojo.

Pemilik Gudang Garam ini berada di posisi keempat dengan nilai kekayaan sebesar 6,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 106,4 triliun.

Berbasis di Kediri, perusahaan rokoknya bahkan kini merambah bisnis aviasi.

Gudang Garam kini tengah membangun bandara yang direncanakan memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter.

Sebagai informasi, Forbes menyusun daftar ini berdasarkan komposisi kepemilikan saham dan informasi keuangan yang diperoleh dari keluarga dan perorangan, bursa saham, analis, dan sumber-sumber lainnya.

Jumlah kekayaan juga memperhitungkan kepemilikan saham yang dimiliki oleh keluarga besar seperti pada penghitungan kekayaan Susilo Wonowidjojo.

 Peringkat tersebut mencantumkan kekayaan individu dan keluarga, termasuk yang dibagi di antara kerabat.

UPDATE Klasemen Medali SEA Games 2019 - Thailand Kudeta Posisi Indonesia, Vietnam?

Striker Liverpool Mo Salah Cetak Rekor Baru, Lampaui Beberapa Legenda The Reds

Kasus Penggerebekan Angel Lelga Berlanjut, Vicky Prasetyo Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka

Perusahaan swasta dinilai berdasarkan perusahaan serupa yang diperdagangkan secara publik.

Aset perusahaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar pada 19 November 2019.

Berikut  daftar15 Orang terkaya di Indonesia 2019 :

1. R. Budi & Michael Hartono (BCA, Djarum, Polytron) 37,3 miliar dolar AS (Rp 522,2 triliun)

2. Keluarga Widjaja (Sinar Mas) 9,6 miliar dolar AS (Rp 134,4 triliun)

3. Prajogo Pangestu (Barito Pacific) 7,6 miliar dolar AS (Rp 106,4 triliun)

4. Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) 6,6 miliar dolar AS (Rp 92,4 triliun)

5. Sri Prakash Lohia (Indorama) 5,6 miliar dolar AS (Rp78,4 triliun)

6. Anthoni Salim (Salim Group) 5,5 miliar dolar AS (Rp 77 triliun)

7. Tahir (Mayapada Group) 4,8 miliar dolar AS (Rp 67,2 triliun)

8. Boenjamin Setiawan (Kalbe Farma) 4,35 miliar dolar AS (Rp 60,9 triliun)

9. Chairul Tanjung (CT Corp) 3,6 miliar dolar AS (Rp 50,4 triliun)

10. Jogi Hendra Atmadja (Mayora) 3 miliar dolar AS (Rp 42 triliun)

11. Bachtiar Karim (Musim Mas) 2,6 miliar dolar AS (Rp 36,4 triliun)

12. Mochtar Riady (Lippo Group) 2,1 miliar dolar AS (Rp 29,4 triliun)

13. Martua Sitorus (Wilmar Group) 2 miliar dolar AS (Rp 28 triliun)

14. Putera Sampoerna (Sampoerna Strategic Group) 1,8 miliar dolar AS (Rp 25,2 triliun)

15. Kuncoro Wibowo (Kawan Lama) 1,7 miliar dolar AS (Rp 23,8 triliun)

 Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ini Penopang Kekayaan Bos Djarum Yang 11 Tahun Beruntun Jadi Orang Paling Tajir di Indonesia

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved