Berita Kotabaru

Perpanjangan Dermaga Siring Laut dan Masjid Apung 2020 Kotabaru Tertunda, Gara-gara Ada Ranjau?

Perpanjangan Dermaga Siring Laut dan Masjid Apung 2020 Tertunda, Gara-gara Ada Ranjau

Penulis: Man Hidayat | Editor: Royan Naimi
banjarmasinpost.co.id/man hidayat
Suasana di siring laut Kotabaru, Rabu (18/12/2019). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Perencanaan pembangunan perpanjangan dermaga Siring Laut Kotabaru di 2020, sepertinya harus tertunda dulu.

Pasalnya, rencana perpanjangan itu tertunda karena diduga masih banyak ranjau aktif didepan Siring Laut Kotabaru. Hal itu diperkuat sebab kawasan selat laut Kotabaru merupakan peninggalan perang dunia ke II zaman Jepang.

Ranjau tersebut terdeteksi kapal perang yang pernah datang ke Kotabaru.

Kedalamannya, mencapai 3 hingga 4 meter. Ranjau tersebut dianggap masih aktif, sehingga bila terjadi gesekan besar potensinya bisa meledak. Hal itu sudah dipaparkan Lanal Kotabaru kepada Bupati, Sekda dan dinas Pariwisata.

Teater Langit Jingga SMAN 5 Banjarmasin Berhak Tampil di Festival Mamanda Tingkat SMA se-Kalsel 2019

Bersama Sang Istri, Tiap Hari Sabrani Korban Tewas Kesetrum Lakukan Aktivitas Berikut Ini

Ahmad Dhani Urung Bebas 28 Desember 2019, Eks Duet Maia Estianty, Mulan Jameela Malah Pamer Tubuhnya

Nyinyiran Amy Qanita Bikin Raffi Ahmad Waswas, Nagita Slavina Tenangkan Ayah Rafathar

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotabaru, Khairian Ansari, Rabu (18/12/19) mengatakan memang sudah ada pemaparan itu. Sehingga Pemerintah Daerah juga akan menunda rencana pembangunan perpanjangan dermaga Siring.

Bukan hanya pembangunan dermaga, ada juga rencana pembangunan masjid Apung dikawasan Siring Laut Kotabaru. Namun keduanya yang direncanakan mulai dibangun pada 2020 nampaknya harus ditunda dulu.

"Dua rencana pembangunan itu ditunda. Kemungkinan dikerjakan di 2021 dan sementara di 2020 ini, kita akan fokus ke pembersihan ranjau terlebih dahulu, " kata Khairian.

Menurutnya, saat ini Pemda akan berkoordinasi dengan Lanal Kotabaru dan Mabesal. Dia juga menyebutkan, selama pembersihan ranjau belum selesai, pemda tidak berani melakukan pembangunan lagi untuk sementara.

"Kalau diawal 2020 bisa dilaksanakan dan selesai sebelum anggaran perubahan, maka pembangunan dua proyek itu bisa saja dianggarakan di perubahan, " katanya.

Pemerintah Daerah siap menggelontorkan anggaran untuk pembersihan ranjau tersebut. Sebab, demi keamanan juga dan pembangunan sektor Pariwisata di Kotabaru.

Terpisah, Danlanal Kotabaru Letkol Laut (P) Guruh Dwi Yudhanto S, ST saat dikonfirmasi mengatakan semuanya telah disampaikan ke daerah. Tinggal tindak lanjut dari Pemerintah Daerah Kotabaru.

" Pembangunan sudah berhenti sementara tinggal menunggu anggaran pembersihan dan segera membuat surat permohonan ke Mabes AL, " katanya.

(banjarmasinpost.co.id/man hidayat)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved