Berita Olahraga
Gulat Kalsel Tambahkan Satu Tiket ke PON, Total 9 Orang Berlaga di Papua
Kabar gembira diterima tim gulat Kalsel, dengan tambahan satu pegulatnya berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Oktober-November 2020
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kabar gembira diterima tim gulat Kalsel, dengan tambahan satu pegulatnya berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Oktober-November 2020 mendatang.
"Saya baru saja mendapat kabar, PB PON Papua menambah quota tiket di cabang gulat. Pegulat yang masuk lima besar pra PON, otomatis berlaga di PON," kata Zulhaidir, pelatih gulat Kalsel, Sabtu (21/12/2019).
Pegulat Kalsel yang mendapat tambahan tiket ke PON, lanjut dia, Ahmad Ferdinan di kelas 65 kilogram.
"Berarti total pegulat kita yang meraih tiket ke PON Papua sebanyak 9 orang. Sebelumnya, delapan orang sudah lolos ke PON," tandasnya.
• LIVE RCTI + : Link Live Streaming Inter Milan vs Genoa, Link TV Online Bein Sports 2 Liga Italia
• LIVE MOLA TV! Live Streaming TV Online Everton vs Arsenal di Liga Inggris, Tak Siaran Langsung TVRI
• Live Score Liverpool vs Flamengo Final Piala Dunia Antarklub 2019, Tak Live TV Nasional!
Di PraPON lalu, Kalsel meraih 2 emas, 1 perak dan 4 perunggu.
Medali emas diraih Bahriansyah di kelas 86 kg gaya bebas dan Rendy Aditya di kelas 74 kg.
Medali perak dipersembahkan Roksana di kelas 79 kg putri.
Medali perunggu dipersembahkan Fernandos kelas 87 kg gaya grego, M Riska Adam kelas 97 kg grego, Agus Setyabudi kelas 57 kg bebas dan Siti Raudah kelas kg gaya bebas putri.
Walau pun para pegulat telah meraih medali dan lolos ke PON, menurut Zulhaidir, tim pelatih membentuk tim bayangan tiap kelas, satu orang.
"Ini memacu si pegulat lebih giat berlatih, bila lengah bakal digantikan pegulat lainnya," tandas pelatih gulat nasional ini.
Ditambahkan Zulhaidir yang selalu meraih medali emas beberapa kali PON ini, rencananya tim gulat Kalsel akan lebih banyak melakukan tryout baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Bila dana anggarannya ada, kami memilih TC di Rusia atau Bulgaria. Namun, paling pas di Bulgaria, karena letaknya strategis bisa beruji coba dengan pegulat di Turki, Jerman dan lain-lain," harapnya.
(banjarmasinpost.co.id/ful)
