Outlook Bisnis 2020

BI Optimistis Ekonomi Membaik

KEPALA KPw BI Kalsel Herawanto dalam sambutannya mengatakan ekonomi global sepanjang tahun 2019 semakin tidak ramah.

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
Outlook Bisnis 2020 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - KEPALA KPw BI Kalsel Herawanto dalam sambutannya mengatakan ekonomi global sepanjang tahun 2019 semakin tidak ramah.

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina berdampak luas, termasuk pada perekonomian Banua.

Di sisi lain, digitalisasi meningkat pesat, seiring banyak manfaatnya tapi juga risikonya.

Disebutkan Hera, pertumbuhan ekonomi Kalsel pada 2019 menghadapi tantangan dari tertahannya kinerja ekspor dan pertambangan batu bara, sehingga pertumbuhan pada tahun 2019 diprakirakan lebih rendah dibanding 2018.

Namun BI tetap optimistis di 2020, perekonomian Kalsel berpeluang meningkat seiring pemulihan kinerja ekspor dan pertambangan batu bara serta meningkatnya industri pengolahan.

Karpet Merah untuk Kelapa Sawit, Kalsel Genjot Sektor Agro Industri di 2020

Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Kelapa Sawit di 2020, Petani Dapat Bantuan Dana

Sektor Pariwisata Menjadi Andalan Kalsel, Asita Siap Jual Wisata Daerah

Dalam paparannya Hera menyebutkan tiga kunci menghadapi kondisi perekonomian yang menurun, serta tren meningkatnya digitalisasi, yakni sinergi, transformasi, dan inovasi.

Disebutkan, secara makro dan nasional, sinergi bauran kebijakan makro ekonomi dan sistem keuangan antara pemerintah, BI, OJK, dan LPS akan terus diperkuat.

“Inflasi kita jaga rendah, nilai tukar rupiah stabil, defisit transaksi berjalan terkendali, defisit fiskal aman, stabilitas sistem keuangan terjaga, sekaligus mendorong momentum pertumbuhan,” paparnya.

Transformasi ekonomi, dilakukan dengan mengembangkan sumber pertumbuhan yang dimiliki seperti manufaktur, pariwisata, maritim, pertanian, dan UMKM.

Untuk itu perbaikan iklim investasi, pembangunan infrastruktur, dan SDM dipercepat.

Ekspor didorong melalui perdagangan internasional, bilateral, kawasan maupun pasar-pasar baru.

Sedangkan inovasi digital dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dalam mendorong inklusi ekonomi dan keuangan, antara lain melalui pengembangan startup.

“Semua itu bisa kita capai jika kita mampu menjalankan sinergi, transformasi dan inovasi dalam perekonomian kita dengan baik,” tandasnya.

Pada 2020, kebijakan makroprudensial akomodatif juga diperluas untuk pengembangan UMKM dan sektor prioritas, termasuk ekspor dan pariwisata.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved