Berita Banjarmasin

Rumahnya Sering Kebanjiran, Warga Cempaka Putih Ini Minta Solusi Pemko Banjarmasin

Ida warga Cempaka Putih RT 11 Pekapuran B Kelurahan Pekapuran Laut Kecamatan Banjarmasin Tengah minta solusi atas banjir yang merendam rumahnya

Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Ahmad Rizki Abdul Gani
Ida bersama ibunya, Hj Nadima saat membereskan kembali tikar plastik di ruang tamunya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ida nampak sibuk menggelar kembali satu persatu tikar plastik di ruang tamunya, Selasa (31/12/2019) siang tadi.

Dibantu sang ibu yang juga sempat kepayahan pasca diguyur hujan deras Senin (30/12/2019) malam kemarin, namun Selasa siang tadi rasa lega pun sedikit meliputi mereka.

Pasalnya, setelah hampir satu malam dan setengah hari bergelut dengan genangan air yang masuk ke dalam rumahnya, Selasa siang tadi genangan tersebut surut sudah.

Sedangkan Ida melihat kondisi itu meski beberapa sudut lain di rumahnya ada yang masih nampak basah, perlahan mulai menata kembali isi ruangan.

" Iya tadi baru kering sekitar jam 11 siang tadi. Makanya mana yang kering dan mana yang masih basah, sebagian dibiarkan dan ditata dulu seperti semula," ungkapnya.

Ketakutan Asisten Billy Syahputra Sampai Sujud Minta Maaf ke Nikita Mirzani, Rekan Uya Kuya Emosi

Foto Bayi Puput Nastiti Devi & Ahok Viral! Nama & Jadwal Lahir Anak BTP, Adik Putra Veronica Tan?

Singgung Soal Luna Maya, Syahrini Beberkan Awal Pertemuan dengan Reino Barack Hingga ke Pernikahan

Kisah Cinta Venna Melinda Dibocorkan ke Hotman Paris, Ibu Verrell Bramasta Ungkap Sakit Hati

Ida menceritakan sebelumnya ia pun tidak menduga rumahnya Senin tadi malam kembali akan ke banjiran. Bermula hendak beristirahat di tempat tidurnya, namun niatan tersebut tiba-tiba tertunda setelah melihat genangan air telah membasahi lantai rumah.

" Kalau tidak salah, tadi malam genangan air ini mulai masuk sekitar jam 9an. Jadi yang tadinya saya mau tidur, karena melihat air masuk ke rumah, terpaksa tertunda," jelasnya.

Ida pun mengaku langsung bergegas membereskan sejumlah perabot rumahnya. Tidak terkecuali tikar plastik lantai rumahnya, juga ia gulung sementara waktu untuk mempercepat turunnya air.

Bahkan tidak hanya melanda rumahnya, melainkan genangan air yang ia klaim sempat setinggi sejengkal orang dewasa itu juga menyerbu ke dalam rumah orangtuanya.

" Kondisi terdalam tadi malam sekitar jam 12. Itu pun hujan masih turun sampai subuh," cerita warga Cempaka Putih RT 11 Pekapuran B Kelurahan Pekapuran Laut Kecamatan Banjarmasin Tengah Kalsel itu.

Tidak sampai di situ, persoalan lainnya justru pada resapan dan saluran pembuangan air yang minim di lingkungan pemukimannya.

Sehingga meski hujan telah reda sejak subuh tadi, namun tidak pada genangan yang melanda lantai rumahnya. Genangan tersebut justru baru surut sekitar jam 11 siang.

" Gorong-gorong sebetulnya sih ada di belakang sana. Cuman saya pikir karena mungkin tersumbat ya, ditambah jalan dan bangunan beton juga semakin pesat, makanya air di sini sangat lambat turun," ujarnya.

Ida juga mengatakan sebetulnya kejadian tersebut tidak hanya tahun ini yang ia temui. Melainkan hampir setiap tahun atau sejak lima tahun terakhir ketika memasuki musim penghujan air selalu memasuki rumahnya.

Bahkan tidak hanya itu, atas kondisi tersebut, bukan berarti dirinya pun berdiam diri saja. Justru tambah Ida bersama keluarganya sudah terhitung sekitar tiga kali meninggikan lantai rumahnya guna mengantisipasi banjir meskipun usahanya itu berujung sia-sia.

" Kalau dulu enggak pernah banjir begini meski hujan sederas dan selama apapun. Lah sekarang sejam jam saja hujan deras air langsung masuk ke rumah kami," ujarnya.

Foto Bayi Puput Nastiti Devi & Ahok Viral! Nama & Jadwal Lahir Anak BTP, Adik Putra Veronica Tan?

82 Ucapan Selamat Tahun Baru 2020, Referensi Kata-kata Mutiara di Pergantian Tahun, Happy New Year!

Maling Sapi Resahkan Peternak di Tanahlaut, Kadis Peternakan Sarankan ini

" Tidak hanya itu, kami sebetulnya sudah tiga kali meninggikan lantai rumah. Tapi namanya pembangunan ruko kian pesat, kemudian jalan-jalan pemukiman juga rata-rata telah bercor, makanya tiap tahun genangan air kian tinggi saja. Sampai-sampai pagar rumah saya ini tinggi sekitar satu meter, kini tinggal setengah meter," tambahnya lagi.

Sehubung itu pula Ida pun berharap, ke depan ada solusi yang bisa dilakukan pemerintah. Sehingga meski hujan deras nanti melanda pemukimannya air tidak lagi menggenang ke lantai tempat tinggalnya.

" Iya, kami mohon sekali ada tindakan. Karena walau pun harus berkali-kali kami meninggikan lantai rumah, tapi selama saluran air tidak optimal, tentu genangan air pun selalu menghantui kami," tutupnya.

(banjarmasinpost.co.id/ahmad rizky abdul gani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved